Pages

SEBAGIAN BESAR PEROKOK ADALAH PENGECUT

Banyak orang yang bilang benda yang satu ini sebagai paku jenazah. Sebab rokok menghantarkan kita pada gerbang kematian. Rokok sendiri merupakan suatu kebiasaan hidup yang buruk. Bahkan beberapa ulama menyatakan bahwa rokok hukumnya haram. Rokok dikenal sebagai sumber penyakit bagi manusia. Tetapi yang ironis adalah ketika peringatan pada kemasan rokok hanya menjadi aksesori belaka tanpa pernah dipahami oleh para perokok.

Penyakit seperti kanker, asma, gangguan kehamilan dan janin, impotensi tidak menyurutkan orang untuk menyulut rokoknya. Sadarkah mereka jika mereka telah meracuni diri sendiri? Dalam sebatang rokok terkandung ribuan zat beracun yang berbahaya bagi tubuh kita. Bahkan bahan bakar rokek juga ada dalam rokok. Kebiasan merokok bagi sya adalah kebiasaan bodoh. Karena orang menukarkan uangnya hanya untuk mengulum asap. Sangat sia-sia dan tidak bermanfaat.

Bukankah lebih baik jika uang yang dibelanjaka untuk merokok digunakan untuk hal lain seperti menabung. Buat saya sebagai oarng yang tidak merokok tidak pernah merasakan bahwa yang namanya tidak merokok itu tidak enak. Untuk anak kost seperti saya merokok dapat memangkas jatah uang bulanan. Saya tidak melihat faedah dari rokok. Yang ada hanyalah keburukan alias mudharat saja.

Ternyata 80% remaja Indonesia pernah merokok dan 20% orang yang pernah merokok adalah seorang pecandu. Saya kaget dan prihatin mendengan informasi tersebut. Bayangan rusaknya generasi muda ada dalam pikiran saya. Banyak orang yang merokok beralasan bahwa orang yang merokok akan terlihat gagah, keren, pemberani, cool,dsb. Orang yang tidak merokok seolah tidak jantan, cupu, banci, dll. Mungkin orang lain akan terpengaruh, tapi saya hanya tersenyum simpul jika mendengar pernyatan kuno seperti itu.

Tahukah kamu sebenarnya pertama kali rokok Ma****oro di Amerika pada awalnya dikonsumsi oleh para wanita (maaf) penghibur. Saat itu pria yang merokok tidak sebanyak kaum wanita. Rokok diproduksi untuk kaum wanita dan menjadi konsumsi sehari-hari. Selanjutnya perusahaan rokok berusaha mengubah imej roko menjadi konsumsi kaum pria. Ada dua alasan yaitu ingin memperluas pangsa pasar dan ada tuntutan dari kaum feminis.

Perlahan imej rokok dirubah sehingga seolah menjadi konsumsi kaum pria. Dalam iklan digambarkan bahwa para perokok adalah orang yang gaber (gagah dan berani), keren, jantan, tangguh, sporty, cool...dsb. ternyata image branding tersebut berhasil. Banyak orang yang merokok karena ingin terlihat gagah dan jantan. Mereka malu karena sering diejek seperti banci karena tidak merokok. Saya sendiri sering diolok-olok karena memang saya tidak merokok.

Berdasarkan psikologi terbalik seseorang yang ingin terlihat gagah dan jantan. Ternyata mereka menginginkan hal semu yang tidakmereka punyai. Mereka berusaha terlihat gagah dan jantan. Dengan kata lain sebenarnya mereka merasa tidak gagah dan jantan. Dapat disimpulkan bahwa perokok adalah pengecut dan mereka berusaha menutupi kelemahannya. Dan yang bikin saya tertawa geli adalah banyak “pengecut” yang mengejek “bukan pengecut”, dan mengajak orang untuk menjadi “pengecut” pula.

Orang yang gagah dan jantan tidak dinilai dari sepuntung “racun”. Tapi dari prestasi yang diraih. Sadarlah saudaraku, Indonesia adalah negara tropis yang panas. Jadi merokok hanya menambah panas dan kering (kantong). Berbeda dengan orang Eropa yang merokok karena untuk menghangatkan diri di daerah dingin. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo ungkapkan pendapat kamu...