Pages

Hape yang malang

Sore itu aku teringat kejadian yang sempat membuat aku terguncang. Setelah menghadiri forum silaturahim kaderisasi di halaman UPT pusat aku pergi bersama, kawanku bernama dian. Maklum karena saya orang yang suka bercnda dan kebetulan suk makan enak saya menggoda dian agar mentraktir saya. Ternyata dian menyanggupinya, namun sebelum makan beliau mengajak saya untuk menunaikan sholat maghrib di masjid nurul ulum. Setelah selesai kami langsung meluncur ke salah satu tempat makan yang cukup populer dan terkenal di daerah trotoar HR Bunyamin.

Entah apa penyebabnya perasaan saya menjadi tidak enak ketika akan ditraktir makan. say mencoba memaksa dian untuk membatalkan niatnya mentraktir saya. "akh ane pulang aja, ane ga enak ama ente" saya mengucapkan itu berkali-kali ke dian. Namun ia tetap memaksa saya. Akhirnya saya turuti apa permintaan dari Dian. Setelah memilih sepotong ayam bakar yang terlihat menggugah selera kami langsung "membantainya" hingga tersisa tulang belulang saja. Firasatku malam itu merasakan hal yang aneh.

Tapi aku menghiraukan perasaan tidak enak itu yang terus menyelimuti perasaan. Ternyata kekhawatiranku sejak awal terjawab. HP keasayangan yang ku beli dengan uang hasil keringat dan darah itu hilang tanpa jejak. Ironisnya itu terjadi setelah aku makan di warung tersebut. Ku tanya pelayan di warung tersebut. Tetapi ia menyatakan tidak melihat HP saya. Ah hancur hatiku...

Lalu dian menasihati saya dengan nasehat yang sangat bijak. "akh yasir antum sepertinya sebentar lagi akan naik kelas deh, antum sabar aja" ujarnya sambil membantu menenangkan hatiku yang sangat terpukul. Luar biasa ucapan itu langsung menyentak kalbuku yang paling dalam. Subhanallah sejauh inikah kecintaanku pada dunia? Terima kasih ya Allah engkau utus hambamu itu untuk mengingatkan aku akan kebesaran dan kuasamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo ungkapkan pendapat kamu...