Pages
▼
Teknologi sebagai alat
Oleh wongbanyumas
Manusia membutuhkan alat dalam hidupnya untuk memudahkan setiap aktifitas kehidupan yang dijalani. Keberadaan alat bantu akan mempercepat setiap tujuan yang akan dicapai manusia. Efektivitas dan kedayagunaan suatu alat menjadikan manusia berfikir keras selama berabad-abad untuk melakukan riset guna menemukan suatu teknologi. Teknologi dalam kehidupan manusia terutama manusia modern di zaman ini merupakan kawan terdekat. Tidak ada satu perangkat pun yang tiak lepas dari penggunaan teknologi.
Teknologi diartikan sebagai systematic treatment of the arts and crafts. Secara bahasa teknologi berasal dari akar kata techne artinya seni, kerajinan dan Logos berarti perkataan, ilmu. Jika diartikan maka teknologi akan mempunyai makna sebagai sebuah ketrampilan/seni untuk memproduksi barang. Teknologi pada awalnya meliputi berbagai bidang dan sendi kehidupan masyarakat. Namun kini ada kecendrungan untuk mendefinisikan teknologi sebagai sebuah keajaiban yang terkait dengan perangkat elektronika seperti handphone, laptop, ipod, dan berbagai gadget lainnya.
Padahal jika kita cermati kita sering mendengar istilah teknologi bahari, teknologi pertanian, teknologi industry, dll. Kesemuanya direduksi menjadi sebuah definisi sempit. Aspek teknologi terkadang menjadi sebuah alasan ketika seseorang menentukan pilihan terhadap sutu benda. Kemajuan teknologi mempengaruhi kaidah kebudayaan kita, lembaga-lembaga social yang ada serta mempengaruhi pola yang ada dalam masyarakat. Akibat adanya perkembangan teknologi maka akan mempengaruhi masyarakat dengn amat besar dan dhsyat efeknya. Contoh paling valid adalah ketika revolusi industry di Inggris. Saat itu berdasarkan kecanggihan teknologi ditemukanlah mesin yang mengganti posisi manusia dalam kegiatan produksi.
Teknologi kadang dianggap sebagai indikator kemajuan suatu bangsa. Cara pandang untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa berdasarkan teknologi yang dimilikinya sangatlah tepat sebab teknologi menentukan tingkat ilmu pengetahuan yang dimiliki negara. Negara yang memiliki tingkat kemajuan teknologi memudahkan negara untuk menciptakan sumberdaya-sumberdaya dalam rangka memajukan negara.
Ada beberapa Paradigma dalam pemanfaatan teknologi :
1. Alat pembebas, sarana demokrasi
Demokrasi sebagai ideology dalam konsep negara modern. Hal ini sudah menjadi sebuah trend di seluruh dunia. Bahkan sebuah negara otoritarian sekalipun menamai negaranya sebgai negara demokrasi. Sebab ada sebuah kesepakatn bersama dalam ranah internasional bahwa negara yang belum demokratis adalah negara yang ketinggalan jaman dan harus dikucilkan dari pergaulan internasional.
Peran teknologi sebagai alat pembebas dan sarana demokrasi berkaitan dengan prinsip kebebasan yang dimiliki oleh warga negara dimanapun yakni konsep freedom of the speech dan freedom of ekspression. Pada dasarnya setiap warga negara menyerahkan kebebasannya kepada penguasa namun kebebasan yang diserahkan tidak bersifat utuh.
Pilar keempat demokrasi (the fourt estate) adalah pers. Pers disini tidak dilihat sebagaimana pers sebgi sebuah lembaga penerbitan mainstream. Lebih mencorong pada konsep citizen journalism yang mengedepankan peran individu sebagai sumber berita. Selama ini penciptaan opini sering dilakukan oleh media-media mainstream yang memiliki modal besar. Opini yang diciptakan dan dicitrakan kadang tidak sesuai dengan realitas yang sesungguhnya.
Peranan teknologi terlihat jelas ketika melihat profil negara seperti Myanmar. Ketika media menginfokan betapa junta militer membatasi ruang gerak para aktivis pro demokrasi. Ketika terjadi peristiwa tersebut teknologi sanagt memegang peranan penting. Sebab dalam dunia maya tidak mengenal prinsip pembatasan dalam penyampaian informasi. Setiap orang bebas untuk memberitahuka apa yang ada dalam fikirannya kepad orang lain tanpa harus takut adanya ancaman sanksi.
2. Alat menuju kemajuan Negara
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menjadi tolok ukur kualitas sebuah Negara. Semakin tinggi tingkat penguasaan iptek maka Negara tersebut digolongkan sebagai Negara yang maju. Penguasaan Negara akan iptek memang bukan hal yang sepele sebab penguasaan iptek membutuhkan sumberdaya manusia yng handal dan tangguh serta didukung dengan anggaran biaya yang tidak sedikit.
Banyak Negara yang mengedepankan aspek pengembangan teknologi dalam mengarahkan pembangunan nasionalnya. Negara industry maju macam Amerika, Jerman, dan Jepang saat ini menjadi pioneer kemajuan teknologi. Bahakan ketiga Negara ni mulai meredup sinarnya muncul raksasa baru yakni India dan Cina. Teknologi sebagai obat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tetapi terkadang teknologi menimbulkan petaka tersendiri. Ketika berlangsung perang dingin antara Sovyet dengan Amerika banyak warga yang menjadi korban. Perlombaan kedua Negara tersebut dalam bidang teknologi ternyata mengorbankan warganegaranya.
Luddisme penentang teknologi
Namun tidak semua dapat menerima keberadaan teknologi. Teknologi dianggap sebagai sebuah racun yang dapat meluluhlantakkan struktur sosial dalam masyarakat mapan. Teknologi menjadikan manus sebagai mkhluk individuals dan anti social. Hal ini dikarenakn para pemuja teknologi menjadikan teknologi sebagai solusi setiap masalah. Mereka asik dengan dunia serta mengabaikan keberadan manusia di sekitarnya. Contoh paling sahih ketika saat ini manusia lebih asyk dengan handphone di tangannya dari pada asyik berinteraksi dengan orang di sekelilingnya.
Ada kelompok orang yang menentang teknologi. Penentangan ini bukan berarti menolak teknologi secara utuh. Menolak teknologi sama dengan mempertahankan keprimitivan dalam perangkat soaial. Gerakan luddisme menolak teknologi dengan alasan bahwa teknolgi menyebabkan akibat yang luar biasa destruktif. Ekses negative yang muncul amatlah besar dan mempunyai pengaruh yang signifikan. Saat ini trend yang berkembang adalah teknologi sebagai gaya hidup. Pada hal teknologi hanyalah sebagai alat saja. Jangan sampai nantinya kita akan menjadi budak-budak teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo ungkapkan pendapat kamu...