Pages

Demokrasi palsu ala koboi

Oleh wongbanyumas

Kita sering mendengar orang mengatakan “negara kita adalah negara yang demokratis lho”. Saya sampai sat ini belum bisa mengatakan kalau bangsa ini sudah demokratis. Karena demokrasi itu sendiri sangat sulit untuk didefinisikan dan tiap orang punya persepsi yang berbeda tentang demokrasi. Demokrasi menurut pandangan penulis adalah sebuah cara pandang yang sangat kompleks terhadap bagaimana memperlakukan sesuatu secara adil dan menguntungkan semua pihak. Demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat adalah omong besar belaka.


Kita selama ini hanya mengetahui demokrasi dari sudut keilmuan namun dalam prakteknya adalah nol besar. Demokrasi di indonesia sering diartika telah berhasil menyelenggarakan pemilu secara langsung. Padahal pemilu di amerika yang merupakan mbahnya demokrasi kurang mendapat perhatian masyarakat. Bangsa ini terlalu norak dan fanatis terhadap orang asing. Padahal belum tentu demokrasi yang dibawa mereka cocok dengan indonesia yang menganut asas musyawarah dan mufakat.


Demokrasi sebagai sebuah sistem adalah bentuk pemaksaan dan pembodohan terhadap masyarakat. Selama ini hal tersebut telah dilakukan oleh negara mbahnya demokrasi yaitu amerika serikat. Kita lihat bagaiman masyarakat menginginkan tentaranya ditarik dari afghanistan dan iraq. Namun apa lacur, bush yang selama ini menjadikan demokrasi sebagai tuhan di atas para dewa. Hanya mengacuhkan suara rakyat amerika yang katanya demokratis. Ini adalah bentuk kepalsuan yang nyata dan jelas.


Di indonesia kita melihat bagaimana perjuangan warga sidoarjo yang menuntut haknya. Kepada pemerintah namun pemerintah seakan hanya melihat masyarakat yang menyuarakan aspirasinya hanya sebagai badut tontonan yang menggelikan bagi para elite politik. Padahal mereka saat berkampanye selalu mengatakan demokrasi adalah mengakomodir aspirasi masyarakat. Sepertinya demokrasi yang diagung-agungkan beberapa puluh tahun kedepan akan lenyap ditelan bumi, Tidak seperti apa yang diutarakan oleh Francis Fukuyama. Hal ini sejalan dengan pikran polybius tentang cyclus theorinya.


Kita harus merubah paradigma mengenai demokrasi. Demokrasi harus melandaskan pada falsafah hidup bangsa dan bukan demokrasi ala koboi. Demokrasi yang berlaku saat ini memang cocok dengan negeri koboi yang tiap orang sudah jauh dari nilai kebersamaan. Mereka tidak mengenal bagaimana bekerjasama dengan orang lain mereka hanya tahu kalau bagaimana caranya harus menang. Sebagaimana pola pikir kaum materialis. Dengan cara yang katanya sebagai demokrasilah mereka meraih kemenangan dan mengorbankan orang lain.


Sudah bodoh (karena anggaran pendidikan di bawah 20 %) ternyata masih mau dibodohi (dengan demokrasi ala koboi). Cukup miris memang jika mencermati kebodohan bangsa yang sejarahnya dulu adalah penguasa nusantara. Memang kita harus bangkit dari cengkraman imperator asing yang mengobok-obok negara ini walaupun sanagt sulit bagi kita. Karena presiden kita yang agung dan baik hati adalah didikan akademi koboi dan sudah mendarahdaging dalam dirinya doktrin koboi sudah pasti akan menuruti apa kata mbahnya para koboi. Terserah bagaimana pandangan anda mengenai demokrasi penulis hanya mencoba menbuka cakrawala berfikir kita semua. Bila tak sependapat dengan penulis sebaiknya ga usah dipikirin deh.....

1 komentar:

  1. Menurut saya, demokrasi Indonesia sudah cukup baik pelaksaaannya. Akan tetapi, yang menjadi ancaman bagi demokrasi di Indonesia itu adalah korupsi.

    BalasHapus

Ayo ungkapkan pendapat kamu...