Memandang Pluralisme Sebagai (Plural)itas, Tidak Sebagai Isme
Jika Azan Dibatasi
Antara Kita dan Al-qur’an
*dari berbagai sumber
Menggerakkan Jari Saat Tahiyat (Tahrik)
klo ndan TS bs, tolong share ttg hadist tersebut....
- jari telunjuk tidak digerakkan sama sekali.
- jari telunjuk digerak-gerakkan
- jari telunjuk hanya sekedar diisyaratkan (menelunjuk) dan tidak dijelaskan apakah digerak-gerakkan atau tidak.
- Para ulama madzhab Hanafi berpendapat mengangkat jari telunjuk pada kata nafï (peniadaan) saat dua kalimat syahadat, yaitu saat mengucapkan “Laa” dan meletakkannya (jari telunjuk) itu kembali ke semula pada kata itsbat (peneguhan), yaitu pada kata “Illa”
- Para ulama Syafi’i berpendapat mengangkat jari telunjuk saat mengucapkan “Illallah”
- Para ulama Maliki berpendapat menggerakkan jari telunjuk ke kanan dan kiri hingga selesai shalat.
- Para ulama Hambali berpendapat memberikan isyarat dengan telunjuknya setiap kali menyebutkan nama Allah dan tidak menggerakkannya.
Gemerlap Ramadhan Jangan Hanya di Awal
Kenapa Harus Peduli Palestina?
Oleh Yasir Fatahillah
"Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Dawud
dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkari mereka durhaka
dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak
melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat
buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu." (Al Maidah: 78-79)
Belakangan ini palestina makin memanas dan membara akibat aksi aggressor zionis. Mereka tak sungkan untuk menumpahkan darah sesama manusia. Manusia yang tak bersalah dan berdosa. Begitu banyak darah rakyat sipil palestina yang tertumpah. Lalu apa kata mereka? Teroris, ya label teroris disematkan kepada mereka yang membela tanah airnya dari para penjajah. Bahkan kabar terkini dari paletina menggambarkan Israel telah bersiap melakukan penghancuran terhadap masjid suci Al-aqso. Kesewenang-wenangan ini berlanjut ketika pemerintah yahudi mengusir siapa saja yang berada di tempat itu kecuali mereka yang berumur lima puluh satu tahun ke atas
Banyak aksi yang dilakukan oleh kaum muslimin di dunia menentang aksi aggressor zionis Israel. Berbagai aksi unjuk rasa dilakukan sebagai apresiasi dan pernyataan sikap menentang penjajahan atas tanah palestina. Salah satu Negara yang begitu banyak mendukung aksi peduli palestina adalah Indonesia. Ya Negara muslim (saya katakan demikian karena Negara ini awalnya dibentuk berdasarkan syari'at islam) terbesar di dunia ini begitu banyak memberikan support. Sudah tak terhitung berapa banyak materi dan doa yang terkirim ke sana.
Dalam sebuah dikusi kecil seorang kawan menyeletuk "ngapain sih capek-capek ngadain acara buat palestina? pake acara demo dan ngumpulin duit segala buat orang palestina. bukannya negara kita juga lagi banyak bencana? sok heroik lu ". Hmm bingung sebenarnya apa yang ada di kepala kawan ini. Tapi memang kita harus mencoba memberikan penjelasan dan argumentasi agar membukakan mata hati mereka terhadap nasib saudara kita. Mungkin dibawah ini bisa jadi alasan mengapa kita harus membela palestina.
Di bawah ini ada beberapa alasan yang saya kemukakan kenapa kaum Muslim harus membela saudara-saudara muslim yang ada di Palestina;
1. We are brothers
kebanyakan muslim tidak menyadari bahwa konsekwensi sebagai seorang muslim adalah adanya ikatan persaudaraan diantara sesame muslim yang bahasa kerennya disebut ukhuwah islamiyah. Agama ini telah menyatukan hati kita dalam syariatNya dan menyelamatkan kita dari jurang keterpurukan. Ingatkah dengan kisah Rasulullah yang mempersaudarakan Muhajirin dan Anshor? Bahkan kaum anshor merelakan harta dan kekayaan juga istri mereka untuk saudara yang sama sekali baru ditemuinya hari itu. Itulah kekuatan ukhuwah yang melebihi hubungan nasab sedarah.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman tak lain adalah saudara".(QS. Al-Hujurat:10). Ayat tersebut cukuplah menjadi dalil bagi siapapun juga yang mengaku sebagai seorang muslim. Apa konsekwensi sebagai saudara? Tentunya seorang saudara akan menolong saudaranya lain. Contohlah ketika kita melihat adik laki-laki kita dikerjai oleh teman yang lebih tua atau dihajar dihadapan kita. Kita pasti akan melawan meskipun orang yang kita hadapi lebih kuat atau lebih banyak. Perasaan untuk saling melindungi dan menyayangi memang tak bias dilepaskan pada mereka yang bersaudara. Jikalau persaudaraan karena nasab saja kita rela apalagi dengan saudara yang dikuatkan oleh Allah dalam dienul haq ini.
"Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya" (HR. Bukhari no: 2262 dan Muslim no: 4650). Kembali sebuah hadits shahih ini mengingatkan kita. Bahwa yang berada di palestina sana adalah saudara kita. Bukan saudara sepupu, keponakan, atau sedarah. Namun persaudaraan kita lebih dari itu. Aqidah kita lah yang menguatkan hati ini. Seolah merasakan pedih yang tak terperi melihat betapa nestapa ditumpahkan para pembunuh itu.
Apakah engkau tahu wahai saudaraku muslim Indonesia bahwa mereka juga merasakan hal yang sama, mencintaimu karena ikatan ukhuwah ini? Ya terlalu cintanya mereka terhadap kita mempunyai bukti otentik yang tak terbantahkan. Negara Palestina lah yang pertama kali bersama mesir mengakui kedaulatan Negara kita. Ketika semua Negara saat itu memicingkan mata terhadap negeri ini, dua saudara itu menyambut kita dengan hangat dan mengakui sebagai Negara. Tak cukup hanya dengan mengakui ternyata banyak konglomerat asal Palestina yang mengikhlaskan hartanya demi jihad melawan aggressor Belanda. Seorang mufti dan hartawan Palestina pernah menyumbangkan seluruh kekayaannya untuk perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sebelum bangsa palestina diduduki Israel mereka adalah bangsa yang berdaulat. Mungkin tidak ada yang tahu ketika terjadi Bandung lautan api dan serangan di Surabaya kaum muslimin palestina dan Negara muslim lainnya tumpah ruah ke jalan sebagaimana kita saat ini mendukung mereka. Melihat kita diinjak dan dibantai oleh Belanda darah mereka bergolak dan ditumpahkan dengan aksi massa ke jalan. Bahkan dalamkeadaan sulit pun masih sempat mengirimkan bantuan untuk saudaranya yang tertimpa bencana tsunami di Aceh. Oh begitu besar cinta mereka pada kita wahai sahabat. Sanggupkah engkau membalas cinta saudaramu itu?
2. Zionis Israel sumber kedzaliman
Tiada seorangpun kiranya yang mengingkari bahwa apa yang menimpa bangsa palestina saat ini adalah sebagai sebuah bentuk kedzaliman yang tak terbantahkan, kecuali bagi mereka yang telah tergadaikan hatinya dengan dunia. Kedzaliman yang dilegitimasi dengan perjanjian balfourd serta resolusi PBB. Apa yang kita saksikan hari ini baik di media massa atau media elektronik mungkin tak menggambrkan keadaan Palestina seutuhnya. Kita hanya menerima sepenggalan kisah tentang tangisan saudara kita. Itupun berasal dari media kapitalis yahudi seperti CNN, VOA, Reuters, maupun BBC yang tak lupa membuang bagian tertentu dari sebuah pemberitaan.
Orang yang melakukan kedzaliman adalah orang yang menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Secara bahasa dalam kitab annihayah fi gharibil hadits berasal dari kata yang berarti kejahatan dan melampaui batas, juga menyimpang dari kebenaran. Apa yang sudah dilakukan zionis hari ini adalah sebagai bentuk puncak kezaliman. Bagaimana tidak, dengan mudahnya mereka mengusir pemilik lahan dan rumah yang ditinggali selama beberapa generasi lantaran ingin dijadikan sebuah pemukiman. Bukankah secara akal sehat tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan?
Mungkin ketika diceritakan bentuk kezaliman yang dilakukan tak cukuplah halaman ini untuk menuliskannya. Namun jua perlu dicamkan dalam hati kita bahwa apabila seorang muslim sedang dizalimi maka kita harus membantunya. Sebab sebuah pembiaran terhadap orang yang dalam keadaan terzalimi adalah sebuah bentuk kedzaliman. Nabi bersabda: "Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak berbuat dzalim kepadanya juga tidak membiarkannya tersakiti/terdzalimi". Sampai dengan detik ini kita masih menyaksikan bentuk kezaliman terbesar yakni penjajahan zionis terhadap tanah suci palestina. Akankah kita hanya diam dan berpangku tangan? Sesungguhnya jika engkau termasuk yang demikian maka celakalah engkau. Sebab engakau telah menzalimi saudaramu sendiri
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits shahih : "Tolonglah saudaramu dalam kondisi dzalim maupun didzalimi" (HR. Bukhari). Makna hadits tersebut diterangkan lebih lanjut dalam hadits lain dimana Nabi bersabda: "Jika dia berbuat dzalim, maka kau cegah dia dari kedzalimannya itu, itulah yang disebut menolongnya. Tetapi bila ia didzalimi maka wajib pula bagi yang lain untuk menolongnya terbebas dari kedzaliman itu" (HR. Muslim). Maka Rasulullah pun memerintahkan pada kita untuk segera membebaskan Palestina dari kezalima itu. Kezaliman yang telah berlangsung sejak tahun 40an. Kezaliman yang telah merenggut jutaan nyawa dan masa depan anak-anak Palestina.
Allah befirman dalam sebuah hadits qudsi: "Demi keperkasaanku dan keagunganku, sungguh aku akan membalas orang dzalim di dunia maupun akhirat dan sungguh aku juga akan membalas orang yang menyaksikan orang yang terdzalimi sementara ia mampu menolongnya kemudian ia tidak membelanya" (HR. Thabrani dan Hakim). Hadits ini menegaskan kembali bahwa Allah akan murka terhadap muslim yang melakukan pembiaran terhadap saudaranya yang didzalimi. Padahal saudaranya itu mampu menolong saudaranya yang lain yang dalam keadaan terdzalimi. Jikalau engkau tak bias berangkat ke sana maka kita masih punya energy untuk turun ke jalan meneriakkan yel anti penindasan. Kantong kita masih sanggup menyimpan harta yang sewajarnya kita donasikan kepada mereka saudara kita.
3. Zionis telah berbuat kemungkaran
Sampai dengan hari ini kita dapat menyakisan kemungkaran yang dilakukan bangsa Israel. Merebut tanah orang lain secara paksa dan dengan darah. Apakah kita hanya berpangku tangan sambil menyaksikan televise? Tidak, mereka butuh lebih dari sekedar itu. Mereka butuh pertolongan untuk membebaskan mereka dari kemungkaran itu. Hukumnya bagi seorang ketika melihat sebuah kemungkaran adalah wajib merubah atau menghentikannya. Hal ini disebutkan dalam hadits berikut : "Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan/kekuasaannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan bila tidak bisa maka dengan hatinya dan yang demikian adalah (indikasi) selemah-lemahnya iman" (HR. Muslim no:70)
Seorang muslim hukumnya wajib untuk menghentikan kemungkaran. Zionis israel telah nyata-nyata melanggar kemanusiaan dan melanggar, kecuali orang yang teramat jahat yang tidak melihatnya sebagai suatu kemungkaran, tak pantas dikatakan beriman atau berkemanusiaan apabila melihat kebiadaban israel bukanlah sebagai suatu kemungkaran. Menurut Sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman RA, orang yang yang mati diantara orang yang hidup adalah mereka orang yang tidak mengingkari kemungkaran baik dengan tangannya, lisannya, ataupun hatinya. Dalam pernyataan tersebut ada berbagai tingkatan kemungkaran dan cara pencegahannya. Dalam kitab ihya ulumuddin Imam Ghazali menyatakan boleh kita menggunakan pendekatan represif guna menghentikan kemungkaran. Tetapi harus didahului dengan jalan prefentif. Barulah jika tak kunjung berhenti pengerahan pasukan merupakan jalan terakhir.
4. Israel adalah penjajah dan pelanggar HAM berat
Negara manapun di dunia sepakat akan adanya pengakuan terhadap HAM. Hal ini tertuang dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights). Dalam pembukaan UDHR disebutkan "Menimbang bahwa mengabaikan dan memandang rendah hak-hak asasi manusia telah mengakibatkan perbuatan-perbuatan bengis yang menimbulkan rasa kemarahan hati nurani umat manusia." Dokumen tersebut disepakati oleh Negara-negara yang tergabung dalam PBB dan menjadi panduan penegakan HAM se dunia. Dokumen HAM tersbut menyebutkan hak dasar manusia untu terbebas dari rasa sakit, rasa takut, dan penindasan. Semua poin tersebut telah dilanggar oleh Zionis Israel. Bahkan jikalau kit abaca keseluruhan pasal dalam deklarasi ini hamper semuanya telah dilanggar oleh Israel. Apakah hal ini dapat dibiarkan?
Selama ini Negara barat (Eropa dan Amerika) selalu membanggakan diri sebagai kampiun demokrasi dan penegakan HAM. Mereka memproyeksikan diri sebagai Negara paling peduli dengan hak dasar manusia. Negara barat sering mengkritik Negara timur (orient) dalam sidang-sidang majelis PBB dan melabeli dengan pelanggar HAM. Barat pun melakukan upaya pendekatan agar Negara-negara tersebut lebih memperhatikan HAM. Namun Negara barat tidak pernah menggubris Israel yang jelas telah melakukan berbagai bentuk pemerkosaan terhadap Hak Asasi Manusia. Lagi-lagi kita dipertontonkan sebuah standar ganda yang selalu digunakan untuk melindungi Israel.
Pasal 7 Statuta Mahkamah Pidana Internasional (ICJ) merumuskan secara gamblang deinisi kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against humanity) adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik bahwa serangan tersebut ditujukan terhadap penduduk sipil, berupa:
- pembunuhan;
- pemusnahan, pembasmian ;
- perbudakan;
- pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
- perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional;
- penyiksaan;
- perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang bobotnya setara;
- persekusi terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional;
- penghilangan orang secara paksa; atau
- kejahatan apartheid.
- tindak tidak manusiawi lainnya yang sejenis yang secara sengaja menyebabkan penderitaan besar, atau cedera serius pada badan atau kesehatan mental atau fisik
Apakah ada yang tidak dilakukan oleh Israel dalam list pasal 7 statuta ICJ itu? Biarlah anda yang menilai apakah Israel termasuk telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
5. Israel akan menghancurkan Masjid al-Aqsa
Ummat Islam mempunyai tiga masjid suci yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqso. Ketiga masjid ini mempunyai nilai historis dalam perjalanan dakwah Rasulullah SAW. Masjid bagi Rasulullah bukan hanya tempat sholat. Melainkan sebagai episentrum denyut nadi kehidupan masyarakat Rabbani. Bahkan disebutkan dalam Hadits " Tidak dianjurkan melakukan ziarah, kecuali kepada tiga masjid, yaitu masjid Al haram, masjidku (masjid Nabawi) dan masjid Al Aqsha" (H.R. Muslim). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Masjid Al-Aqso bagi Muhammad Saw.
Masjid agung ini memang selalu menjadi incaran tentara zionis. Berkali-kali mereka berusaha untuk menghancurkannya. Namun usaha ini selalu gagal sebab mendapatkan penolakan keras dari ummat islam sedunia. Israel berfikir bahwa basis kekuatan para pejuang adalah di masjid, dan masjid Al-Aqso menjadi symbol perlawanan utama. Jika masjid itu telah dirobohkan maka akan berhasil secara psikologis meruntuhkan nyali dan semangat para pejuang Palestina.
Jerusalem tempat masjid ini berada hendak dijadikan ibukota oleh para penjajah. Berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan membangun sinagog haroob disamping masjid. Kemudian melakukan penggalian di bawah pondasi masjid dengan dalih membangun kembali haikal sulaiman. Penggalian ini tentu saja akan merobohkan pondasi masjid. Secara tidak langsung hal ini sama saja dengan meruntuhkan masjid secara perlahan dan halus. Bahkan saat ini ummat Islam tidak diperbolehkan melakukan ibadah di Masjid tersebut, izin hanya diberikan kepada mereka para pria dan wanita yang umurnya di atas lima puluh tahun. Perlhan tapi pasti Israel melakukan upaya sistematis pengusiran warga yang akan dilanjutkan dengan penghancuran masjid suci ini.
Israel mendalilkan penguasaan mereka terhadap tanah suci ummat Islam pada nubuat injil tentang 'tanah yang diperjanjikan'. Kitab Kejadian 15:18,''Pada hari itu Tuhan membuat perjanjian dengan Ibrahim melalui firman. Untuk keturunanmu Aku berikan tanah ini, dari Sungai Mesir hingga Sungai Besar, Sungai Efrat.'' Nubuat ini menjadi alat legitimasi Israel atas tanah Palestina. Sebagai seorang muslim hendaknya kita marah ketika tempat suci kita hendak dihancurkan oleh penjajah Zionis. Selayaknya kita terus memberikan sokongan baik materil maupun moril serta doa untuk saudara kita yang berjuang di sana. Tahun 2010 ini dijadikan tahun kebangkitan haikal sulaiman yang akan dibangun tepat di atas puing dan reruntuhan masjid Al-aqso.
6. Israel melangggar Perjanjian dan Konvensi internasional
Dalam kehidupan internasional berada di bawah sebuah lembaga tempat bernaung yakni United Nation atau PBB. Dalam kajian hukum internasional PBB mempunyai peran penting guna menjaga perdamaian dunia (peace keeper). PBB juga berhak untuk mengeluarkan resolusi. Resolusi PBB sifatnya mengikat dan harus dilaksanakan oleh Negara terkait.
Mungkin sangat sedikit diantara kita yang mengetahui bahwa Israel telah mengabaikan 69 resolusi PBB sampai dengan saat ini. Israel sama sekali tak menggubris resolusi yang dilayangkan oleh DK PBB. Namun Israel tidak mendapatkan teguran atau peringatan untuk memenuhi resolusi tersebut. Akan berbanding terbalik bila ada Negara lain yang melanggar resolusi PBB. Bayangkan seandainya satu Negara Islam mengabaikan 1 resolusi PBB, apa yang akan dilakukan oleh Amerika? Tentunya kita dapat melihat pada apa yang terjadi pada Iran. Israel sendiri pun tak mematuhi pergaulan hidup antar Negara. Konsep HAM sendiri dilanggar oleh Israel. Patutkah kita hanya berdiam diri?
Saya menjadi teringat dengan pidato heroik Mahmoud Ahmadinejad yang disampaikannya 26 Oktober 2005 di Teheran. Nejad menyampaikan Israel must be wiped off the map (Israel harus dihapuskan dari peta dunia). Mungkin inilah hal yang paling ekstrem untuk dilakukan. Hal ini tak mungkin bias dilakukan bila ummat tidak bersatu padu. Ketika ummat bersatu padu maka musuh sekuat dan sebesar apapun pasti akan runtuh. Namun hari ini kita melihat sebuah realita bahwa ummat islam terpecah. Baik terpecah secara politik maupun secara ideologis. Sudah saatnya kita bersatu padu demi kejayaan ummat. Kiranya momentum ini bias dijadikan tonggak baru dan batu loncatan dalam memperoleh kemenangan yang telah dijanjikan.
"Dan orang-orang beriman, lelaki dan wanita, sebagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf dan melarang dari yang munkar dan mereka
taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(At-Taubah: 71)
Kenaifan kaum muslimin Indonesia
Oleh wongbanyumas
Judul diatas di atas bukan untuk merendahkan kaum muslimin melainkan sebagai sebuah bentuk keprihatinan. Karena saya sendiri adalah seorang muslim. Tulisan ini adalah sebuah bentuk keprihatinan penulis terhadap kondisi kaum m uslim in saat ini. Umat islam adalah umat yang dipilih oleh Allah swt dan dijanjikan akan mencapai kejayaan yang luar biasa. Namun hal tersebut masih menjadi khayalan dan mimpi belaka. Memang beberapa abad lalu islam memang pernah berjaya di bawah kepemimpinan Rasulullah saw, kekhalifahan abbasiyah, era harun al-rasyid.
Di indonesia sendiri islam pernah berjaya dan melahirkan zaman yang gilang-gemilang bagi bangsa ini. Islam telah menjadikan bangsa ini menjadi besar dan berjaya pada masa kerajaan samudera pasai, demak, gowa-tallo, dan banyak lagi kerajaan lainnya. Di bawah kepemimpinan masyarakat menjadi maju dan terbuka akan ilmu pengetahuan. Banyak bukti sejarah yang menggambarkan kejayaan islam pada masa lampau. Yang terjadi saat ini adalah umat islam mengalami stagnasi bahkan kemunduran peradaban. Umat islam hanya bisa menjadi pengekor dan tidak memiliki ghirah untuk mencapai kejayaannya.
Yang saya amati saat ini adalah umat islam hanya terpana pada kenyataan bahwa islam pernah berjawa di masa lampau. Banyak kaum muslimin yang pesimis akan bisa menjadikan islam bangkit dari tidurnya. Padahal hal tersebut adalah mungkin dan kita harus segera merealisasikannya.
Saat ini majunya peradaban sering disamakan dengan kebudayaan materialisme. Segala sesuatu harus dilihat dari sudut kebendaan. Padahal suatu peradaban islam dibangun diatas sebuah pondasi iman dan takwa serta di bentengi dengan akhlakul karimah. Melalui iman dan takwa kita dapat merubah dunia. Karena sesungguhnya orang yang beriman dalam segala sesuatu aktifitasnya teringat akan tuhannya. Sehingga segala perbuatannya akan tejaga dari hal yang keji dan munkar.
Suatu peradaban yang dilandaskan pada keimanan dan ketakwaan pada Allah akan menghasilkan individu yang tangguh sebagaimana generasi khulafaur rasyidin. Umat islam saat ini minder terhadap kemampuannya dan potensi yang dimiliki. Contohnya adalah Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa. Baik dari sumber daya manusi maupun sumber daya alam bangsa ini tidak bisa dianggap enteng. Sekitar 170 juta jiwa adalah aset yang harus dikembangkan sebaik mungkin. Bangsa indonesia yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa melimpah hanya bisa terbengong melihat semua kekayaan alam dikeruk dan dieksploitasi oleh bangsa lain yang notaben eadalah kaum yang jauh dari Allah dan rasulnya.
Yang terpenting untuk mengembalikan kejayaan islam adalah kembali kepada aturan yang digariskan oleh Allah dan tidak berhukum kepada hukum thagut yang merupakan alat penjajahan. Al-qur’an dan as-sunnah harus diamalkan sebaik mungkin karena hanya dengan itulah umat ini akan mencapai kejayaan yang dijanjikan oleh Allah. Revolusi qur’ani adalah bentuk pengembalian konstitusi kepada konstitusi tuhan.
Dalam hal ini adalah bukan untuk mem berlakukan hukum islam di indonesia, yang banyak mendapat tentangan dari berbagai pihak. Namun revolusi qur’ani adalah perubahan sikap kejahiliahan menuju sikap yang islami yang melandaskan pada al-qur’an dan assunnah. Melalui perubahan akhlak menuju akhlakul karimah. Karena kebudayaan islam yang luar biasa pada zaman kekhalifahan dibangun atas akhlak yang baik.
Perubahan akhlak menjadi akhlak qur’ani akan merubah pola pikir umat menjadi lebih progresif. Karena islam mengajarkan kita untuk terus mencari ilmu sampai ke liang lahat. Selain itu islam juga mengajarkan pola hubungan interaksi dengan alam. Sehingga pemanfaatan kekayaan alam seperti penebangan hutan tidak dilakukan secara serampangan namun tetap memperhatikan tatanan ekosistem. Sehingga kelestarian alam tetap terjaga.
Kenyataannya sungguh ironis, para ulama yang berusaha mengembalikan akhlakul karimah kepada bangsa ini yang semakin lama semakin meluntur justru dikatakan sebagai seorang fundamentalis, anarkhis, bahkan teroris. Sesungguhnya bangsa ini lupa kalau bangsa ini pernah maju karena adanya nilai-nilai islami dalam sendi-sendi masyarakat. Dimana negeri ini dulu sangat disegani dan ditakuti oleh bangsa lain dan memiliki tingakat kemajuan ilmu pengetahuan yang luar biasa.
Kini sikap pesimis dan apatis merasuk dalam jiwa umat islam di indonesia. Mereka hanya memaparkan wacana-wacana yang menjanjikan tanpa dibarengi perencanaan yang matang. Sia- sia perjuangan para mujahid pembela kebenaran yang telah mengorbankan jiwa dan raga mereka demi NKRI. Kini yang harus dilakukan umat adalah memperbaiki akhlak dan jangan hanya berangan-angan dan mimpi di siang bolong. Adanya revolusi moral bagi bangsa ini sudah sangat mendesak dan harus segera dilaksanakan. Para pemimpin mulai tidak peduli bahwa ia diawasi oleh Allah dan akan dimintakan pertanggung jawaban atas segala tindakannya di akhirat nanti. Sehingga korupsi makin ganas dan menggurita di tengah masyarakat.
Moral bangsa ini makin hari makin merosot. Kebodohan, kemiskinan, kelaparan makin merajalela ditengah masyarakat. Tindakan kongkrit dapat diawali melalui masjid. Masjid sebagai lambang pergerakan umat dan pemersatu umat harus diberdayakan sebaik mungkin. Jangan hanya menjadikan masjid sebagai tempat sholat jum’at saja namun jadikan masjid sebagai basis pergerakan umat menuju jaman yang lebih baik. Pengelolaan masjid secara benar akan mempermudah dalam penyebaran dakwah kepada masyarakat.
Penanaman nilai islam sejak dini harus dilakukan kepeda anak -anak sebagai bibit pergerakan kaum muslimin. Melalui merekalah islam diharapkan dapat bangkit. Masyarakat kini mulai kritis terhadap kehidupan beragama. Misalnya kini di daerah seperti depok dan bekasi partai islam telah dapat meraih kemenangan dalam pilkada. Hal ini menandakan masyarakat semakin kritis dan pandai dalam menilai islam.
Islam bukanlah hal yang menakutkan sebab islam sesuai dengan fitrah manusia itu sendiri. Jadi bukan tidak mungkin jika suatu saat nanti akan diberlakukannya syariat Allah di bumi Indonesia tercinta. Fitrah manusia memang membutuhkan ajaran islam. Namun kuat dan derasnya propaganda barat telah merubah imej peradaban islam yang dibangun atas bangunan aqidah adalah hal kolot yang ketinggalan jaman. Kini saatnya kita harus membuktikan pada dunia bahwa sistem islam adalah yang terbaik yang pernah ada.
Bukti kehancuran peradaban materialisme barat kini makin terkuak. Kita dapat melihat keguncangan Amerika karena melemahnya sektor perekonomian akibat ketidakstabilan dari subpreme mortgage (kredit perumahan murah). Sistem kapitalistik yang selama ini mencengkram banyak negara di dunia kini mulai tumbang. Sayangnya Indonesia tidak pernah belajar dari kesalahan. Berulangkali kita memohon dan mengemis pada negara donor untuk memberikan bantuan kepada kita.
Kita tidak pernah mengambil pelajaran dari Muhammad Yunus yang berhasil meraih nobel karena jasanya mengentaskan kemiskinan di Bangladesh. Langkah yang dilakukan Yunus dapat diikuti oleh pemerintah. Dari pada terus didikte dan ditintun oleh IMF yang justru menuntun Indonesia menuju jurang kehancuran. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.....
Duka di hari raya
Oleh Wongbanyumas
Allahu akbar... Allahu akbar... Wa lillahil hamdi...
Hari ini 1 oktober 2008, bertepatan dengan 1 syawal 1429 Hijriyah. Jutaan ummat islam di dunia merayakan hari kemenangan setelah selama 1 bulan lamanya ditempa dalam bulan Ramadhan. Hari raya iedul fitri dirayakan dengan semarak dan penuh suka cita. Semua berkumpul bersama saudara dan teman dekat. Hidangan istimewa seperti lontong, semur daging, opor ayam, sambal goreng kentang, dan sayur nangka menghisi meja makan. Tak lupa pula kue spesial khas idul fitri seperti nastar, kastengel, semprit, kue sagu, lidah kucing, dan berbagai jenis kue lain menjadi pemandangan umum di sudut meja semua warga.
Kebahagiaan terpancar di wajah setiap insan yang saya temui pagi itu. Semua bersalaman dan berjabat tangan untuk mengucapkan kata maaf. Anak kecil tersenyum riang, di tangannya tergenggam amplop putih yang berisikan uang pecahan ribuan. Para bapak bersenda gurau bersama sambil menikmati teduhnya udara ibukota. Lebaran kali ini sungguh indah dan bermakna. Pagi hari semua berbondong-bondong menuju masjid untuk menunaikan sholat 'iedul fitri. Dengan mukena, sajadah, sarung ataupun baju koko baru.
Satu pertanyaan yang menggelayuti pikiranku. Apakah semua ummat islam merasakan kebahagiaan di hari raya ini? Pagi itu aku dikagetkan ketika menyaksikan tayangan berita bahwa ada orang yang melakukan aksi bunuh diri di Masjid Istiqlal. Innalillahi, jerit batinku saat melihat berita itu. Ternyata di hari bahagia seperti ini ada kejadian yang sangat mengagetkan sekaligus menghentak perasaanku. Ironisnya kejadian tersebut terjadi ketika sholat ied sudah selesai dan warga sedang bersalaman dihalaman masjid. Orang tersebut mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atap masjid yang tingginya sekitar 25 meter dan langsung mati seketika. Dengan posisi kepala berada di bawah kepala pria itu hancur ketika membentur aspal. Isi kepalanya membuncah membuat orang yang melihatnya merinding.
Kemudian ditemukan sebuah surat di pakaiannya yang berisi permohonan maaf kepada seluruh jamaah istiqlal. Dalam surat tersebut juga menyatakan bahwa dirinya sedang dilanda stress dan ia merasa kesepian dan tidak bisa pulang kampung. Motif ekonomi menjadi latar belakang mengapa ia melakukan aksi nekatnya. Himpitan kebutuhan ekonomi telah merusak rasionya. Di hari bahagia ini ternyata masih ada orang yang belum bisa merayakan indahnya hari kemenangan.
Apa yang salah dengan ummat islam sampai-sampai masih ada saudaranya yang masih mengalami kekurangan. Padahal seharusnya ummat islam itu bagaikan satu tubuh. Bilamana saudaranya merasakan sakit maka yang lain ikut merasakan sakit yang sama. Apakah hadits tersebut hanya menjadi angin lalu yang hanya terdengan ketika pengajian atau taklim saja.
Memang hal memperihatinkan seperti itu dinegeri ini terus saja terulang. Tengoklah ketika peristiwa tewasnya dua puluh satu orang warga ketika berebut zakat. Peristiwa mengenaskan tersebut menjadi gambaran betapa miskinnya masyarakat Indonesia. Sampai-sampai demi uang tiga puluh ribu rupiah mereka berani menyabung nyawa dan berjibaku dengan banyak orang untuk mendapatkannya. Padahal seharusnya pembagian zakat dilakukan oleh petugas, dalam hal ini adalah amil zakat.
Penulis di sini melihat hilangnya kepekaan sosial masyarakat. Kerasnya persaingan hidup membuat kita lupa terhadap saudara kita yang sedang dilanda derita. Kita terlalu sibuk memikirkan makan apa kita esok hari. Sedangkan di sudut lain banyak orang yang masih berfikir apakah hari ini dirinya masih bisa makan. Sikap egois dan individual yang kerap dipertontonkan manusia modern menjai cerminan bahwa kebudayaan modern yang dibangun atas pondasi materialisme dan sekularisme sangat rapuh. Sebagian besar kita sudah lupa akan tuhan. Kita akan mengingat tuhan ketika dalam keadaan susah. Allah sendiri berfirman bahwa Allah akan hadir di tengah orang yang sedang ditimpa kesulitan dan musibah.
Semakin jauhnya manusia modern dari nilai ruhiah illahiah membuat manusia semakin gamang dalam menghadapi hidup. Seharusnya tragedi di hari raya iedul fitri tidak akan terjadi bila ummat islam peka terhadap masalah yang sedang menimpa saudaranya yang lain.sudah waktunya kini ummat tersadar bahwa manusia butuh tuhan. Momen iedul fitri harus menjadi titik tolak bagi kita untuk menemukan kesempurnaan agama dan menyadari kehadiran Allah dalam setiap kehidupan kita. Sikap tawakkal menjadi benteng bagi diri untuk menerjang badai kesulitan. Berfikirlah sejak saat ini akan kuasa tuhan.
Kekerasan dalam Organisasi Kemasyarakatan
Setiap bulan Ramadhan pemberitaan di media massa selalu menggambarkan ada sekelompok orang atau golongan yang melakukan aksi sweeping terhadap tempat hiburan malam. Mereka dalam aksinya diberitakan menggunakan kekerasan dan aksi anarkhis. Acara sweeping justru seperti acara penyerangan terhadap tempat hiburan. Beberapa bulan belakangan kita dihebohkan dengan penyerangan sebuah ormas terhadap sekelompok orang yang dinyatakan sebuah aliran sesat.
Fenomena kekerasan dalam masyarakat sudah mengakar dan merupakan puncak gunung es. Selama masa orde baru mereka tidak mungkin akan melakukan tindak kekerasan. Sebab pemerintah saat itu sangat keras dan berusaha untuk meminimalkan konflik dalam masyarakat. Kontrol pemerintah pada masa orde baru terhadap ormas cukup ketat.
Namun apakah fenomena kekerasan dalam suatu organisasi kemasyarakatan (ormas) dapat dibenarkan dengan alasan apapun? Dalam pasal 1 UU No.8 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan definisi Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warganegara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperanserta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Dari definisi diatas kita dapat melihat bahwa seharusnya ormas berperan serta dalam pembangunan dan tidak melakukan tindakan anarkis dan perusakan. Peran serta ormas dalam pembangunan seharusnya ditingkatkan. Saya sangat tidak setuju jika ormas melakukan tindakan kekerasan terhadap orang atau kelompok lain. Sebab kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Justru akan menimbulkan kekearasan yang lebih lanjut karena perasaan dendam. Kekrasan bukanlah jalan satu-satunya. Alangkah lebih indah jika perbedaan yang ada diselesaikan secara kekeluargaan.
Sebenarnya kita juga tidak bisa sepenuhnya menjustifikasi bahwa ormas tertentu selalu berbuat anarkis. Tapi bisa saja hal tersebut adalah perbuatan oknum anggota di lapangan. Pada tahun 2007 ini pernah ada usulan dari sekelompok masyarakat ke DPR untuk membubarkan dua ormas yaitu Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Betawi Rembug (FBR). Mereka beralasan bahwa dua ormas ini melakukan tindakan kekeasan. Namun secara tegas DPR menolak pembubaran dua ormas tersebut. Sejauh yang saya tahu dari kawan-kawan saya yang merupakan anggota dan simpatisan FPI serta FBR, Ust.Habib Rizieq (ketua FPI) dan Bang Fadholi (ketua FBR) tidak pernah memerintahkan anggotanya untuk melakukan tindakan kekerasan. Yang ada adalah perbuatan oknum nakal.
Namun dengan begitu tidak seharusnya ormas tersebut merasa terlepas dari tanggung jawab. Mereka harus menindak tegas terhadap para anggota yang melakukan kekerasan. Pola rekrutmen juga harus diperbaiki, jangan sampai kader ormas justru malah menjadi orang yang cinta kekerasan. Ormas tersebut juga harus melakukan pengawasn terhadap para kader dan anggota. Selama ini kekerasan yang terjadi biasanya disulut oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Menurut saya tindakan yang dilakukan oleh anggota ormasitu memang sangat tidak baik. Namun satu hal bahwa hal tersebut muncul ketika ada ketidaktegasan pemerintah dalam menyikapitindakan yang sudah melanggar ketertiban umum, seperti tempat prostitusi yang beroperasi ketika bulan ramadhan. Saya juga akan marah ketika hal tersebut terjadi dan sudah mendapat peringatan berkali-kali. Sebab itu akan menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Dan akan lebih mengkhawatirkan lagi jika seluruh warga turun tangan.
Dalam pasal 28E (3) UUD 1945 dinyatakan bahwa Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Begitupun dengan ormas. Bahwa setiap orang berhak untuk ikut serta dalam suatu organisasi atau kelompok. Pasal ini jelas merupakan sebuah payung hukum bagi ormas dalam melakukan kegiatannya.
Fenomena kekerasan pernah ditanggapi oleh aktivis Ratna Sarumpaet. Bersama rekan-rekan dia berunjuk rasa dan menuntut DPR untuk membubarkan FPI dan FBR. Namun gagasan tersebut ditolak mentah-mentah karena akan kebebasan warga negara dalam berserikat, berkumpul, dan .mengeluarkan pendapat. Hal ini memeperlihatkan bahwa DPR jeli melihat letak pangkal mulanya kekerasan. Bagi DPR dua ormas ini tidak dapat dibubarkan karena mereka memang tidak melanggar pereaturan yang ada. Yang harus disikapi adalah ketika perbuatan segelintir anggota digeneralisasi seolah-olah adalah perbuatan ormas tersebut.
Dalam pasal 13 UU No.8/1985 suatu ormas dapat dibubarkan .melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban umum. Saya sangat setuju jika ormas yang melakukan tindakan anarkis harus dibubarkan. Sebab keberadaannya justru membuat masyarakat menjadi resah. Padahal menurut undang-undang ormas adalah sebagai pengerak masyarakat. Ormas dapat memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Biasanya ormas merupakan underbow sebuah partai politik. Alangkah baiknya jika massa dari ormas tersebut diarahkan pada hal positif seperti pada pentas politik.
Kekerasan bukan sebagai pedoman, tetapi sebagai suatu perbuatan yang seharusnya diminimalkan. Berkaca dari contoh dua ormas di atas yang notabene sering mengatasnamakan agama dalam hal ini Islam. Seharusnya mereka malu terhadap perbuatan mereka. Nabi Muhammad SAW. Tidak pernah mengajarkan kekerasan pada ummatnya. Kekerasan adalah jalan terakhir (jihad), itu pun jika kita diserang terlebih dahulu oleh musuh. Para pembawa misi agama seperti Nabi Muhammad, Nabi Isa, Sidharta Gautama, Tao Te Ching tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada para pengikutnya.
Sangat menakutkan ketika kultur kekerasan mulai mendarah daging dalam jiwa bangsa Indonesia. Bangsa yang terdiri dari berbagi agama, suku, ras, kelompok, dan kepentingan ini akan berpotensi terjadi chaos. Sebab nilai kebersamaan yang diwakili oleh “Bhineka tunggal ika” hanya jadi slogan lambang negara saja, tanpa dapat kita resapi maknanya. Saya berfikir bahwa seharusnya sesama ormas saling bersinergi. Untuk apa saling gontok-gontokan yang orientasinya tidak jelas. Alangkah lebih baik jika ormas di Indonesia mempunyai rasa memiliki tanah air ini. Sehingga tidak akan melakukan kekerasan terhadap saudaranya.
Marilah kita bersama menghindarkan tindak kekerasan. Apalagi jika terjadi dalam sebuah institusi pendidikan seperti kampus. Yang isinya adalah orang “pinter” yang terpilih. Kekerasan harus dihapuskan karena kekerasan akan menimbulkan kekerasan pula dan mengakibatkan luka bagi kita semua.
Romadon bukan waktunya bersantai
Romadhon adalah bulan mulia bagi ummat islam. Setiap tahunnya ummat islam melaksanakan ibadah puasa (shaum) di bulan Romadhon. Di bulan ini Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk banyak melakukan ibadah. Kesempatan yang diberikan Allah ini hendaknya kita manfaatkan dengan baik. Nantinya jangan sampai terjadi penyesalan di akhir Romadhon. Jangan sampai kualitas maupun kuantitas ibadah kita mengalami penurunan. Ibadah disini tidak hanya diartikan sebagai ibadah mahdhoh tetapi juga ibadah ghairu mahdhoh. Tidak melulu ibadah seperti sholat, tahajjud, ataupun sodaqoh tetapi ibadah seperti belajar (tolabul ‘ilmi), senyum, dan ibadah sosial yang lain harus ditingkatkan.
Hal yang paling menyenangkan ketika ibadah di bulan Romadhon adalah nilai pahala kita dilipatgandakan oleh Allah. Ibadah-ibadah sunnah pun akan dinilai setara dengan ibadah wajib, dan ibadah wajib nilainya dilipatgandakan berkali-kali lipat. Dalam sebuah Hadits dikatakan bahwa tidurnya orang yang berpuasa bernilai ibadah. Kebanyakan orang indonesia menjadikan hadits ini sebagai dalih untuk melegalakan tindakan kemalasan. Seringkali kita melihat orang yang selama Romadhon menghabiskan waktu di masjid. Bukan untuk beri’tikaf tetapi untuk tidur saja. Dan ketika ditanya mereka hanya menjawab dengan enteng “saya lagi ibadah mas. Tidurnya orang puasa kan ibadah”.
Lucu, konyol, sedih, kesal bercampur dalam hati melihat polah tingkah mereka. Memang ibadah kita ketika sedang berpuasa di bulan Ramadhan dinilai sebagai ibadah. Namun ada hal yang patut digaris bawahi bersama bahwa ada kata “dinilai” ibadah. Tidurpun yang selama ini tidak diperhitungkan di bulan ini mempunyai nilai strategis. Saya melihat ada kecacatan dalam berfikir mengenai tidur. Cobalah untuk merubah pandangan kita. Dalam pikiran saya selalu mempertanyakan “tidur saja dianggap ibadah, lalu ibadah seperti sholat nilainya seperti apa?”.
Kebanyakan orang tidak memahami substansi hadits tersebut. Tidurpun yang menurut sebagian besar ulama adalah kegiatan para ahli neraka dianggap sebagai ibadah. Disini terlihat ada upaya untuk memotivasi ummat untuk berbuat lebih dalam bulan Romadhon ini. Bayangkan ibadah-ibadah lain seperti sholat lima waktu, tarawih, tadarus, tahfidz, ataupun dzikir. Berapa besar nilai kebaikan dan pahala yang ada jika kita mengamalkan ibadah seperti itu? Luar biasa, Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda buat untuk orang yang melakukan “ritual penyembahan” pada Allah dengan hati yang tulus ikhlas.
Bayangkan betapa banyak pahala dan kebaikan yang dapat kita himpun di Romadon ini. Betapa banyak cadangan pahala kita nantinya. Apalagi ada malam lailatul qodar, yang mana nilai perbuatan kita dimalam itu akan dilipatgandakan oleh Allah lebih dari seribu bulan atau delapan puluh tiga tahun.
Agak mengherankan melihat polah tingkah laku manusia indonesia. Justru Romadhon dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Lihatlah para PNS yang ngaret ke kantor. Sesampainya di kantor mereka justru bersantai ria dengan ngerumpi dan asyik membaca koran. Sekali lagi dengan dalih meraka berpuasa, untuk melegalkan aktivitas mereka. Sungguh perbuatan yang bertentangan dengan apa yang dicontohkan Rasulullah SAW dan para sahabat yang berperang ketika mereka sedang shaum. Jadi berpuasa bukanlah alasan untuk mengurangi frekuensi aktivitas kita. Justru seharusnya merangsang kita untuk beraktivitas lebih karena tiap perbuatan kita akan dinilai sebagai sebuah ibadah.
Marilah hendaknya kita manfaatkan kesempatan kita di tahun ini. Nantinya jangan sampai timbul penyesalan akibat perbuatan kita yang tidak mampu memanfaatkan momentum Romadhon dengan baik. Berfikirlah bahwa ini adalah kesempatan terakhir kita. Belum tentu di tahun yang akan mendatang kita akan menjumpai bulan penuh rahmat ini.
10 orang yang tidak diterima sholatnya
“sholat adalah tiang agama. Barangsiapa mendirikannya maka ia telah menegakkan agamanya. Dan sesiapa yang meninggalkannya berarti telah meruntuhkan agama (islam)”. Hadits tersebut menggambarkan betapa pentingnya ibadah sholat bagi seorang muslim. Kualitas seorang muslim dinilai dari nilai sholatnya.
Sholat adalah Rukun islam yang kedua setelah syahadat. Posisi sholat setelah dua kalimah syahadat mengambarkan peran sentral sholat dalam diri seorang muslim. Kedekatan seorang muslim dilihat dari dua hal, Yakni doa dan sholatnya. Seorang muslim yang sholatnya baik maka baik pula ia dalam menjalankan agamanya. Karena hal tersebut menggambarkan kedekatan kita pada sang Khalik. Ketergantungan kita hanya kepada Allah SWT.
Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa : "10 orang yang sholatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, yaitu :
1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Orang lelaki yang melarikan diri.
5. Orang lelaki yang minum minuman keras (khamar) tanpa mau meninggalkannya (Taubat).
6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim.
9. Orang-orang yang suka memakan harta dari riba'.
10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar."
Kesepuluh orang di atas sholatnya idak akan diterima oleh Allah. apakah anda masuk salah satu diantaranya?? marilah berubah...
Ngaji politik, politik ngaji
Setiap hari dalam hidup kita tidak akan pernah jauh dan lepas dari istilah politik. Mulai dari tingkat atas di Jakarta sampai di tingkat daerah, politik selalu menjadi perbincangan hangat. Mulai dari tukang becak yang mangkal di pinggir jalan sampai para mahasiswa yang bergelut di kampus tak pernah lepas dari hingar bingar politik. Saya tidak akan menjelaskan definisi politik dengan bahasa akademis. Tetapi berusaha memaknai politik dengan bahasa yang lugas dan dimengerti masyarakat. Saya mencoba mengartikan politik sebagai cara atau usaha untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan oleh sekelompok orang atau individu. Sebatas artian menurut orang biasa yang tidak paham sisi njelimet dunia poitik.
Tujuan orang berpolitik adalah untuk. mewujudkan ide dan cita-cita yang dimiliki oleh pelaku (politisi). Politik selalu diidentikkan dengan kekuasaan. Padahal cakupan politik sesungguhnya amatlah luas. Politik juga tidak hanya diartikan bagaimana cara seseorang untuk memimpin dan mengelola negara. Ketika kita hendak menjalani hidup juga dapat dikatakan sebagai politik. dalam berpolitik harus mempunyai strategi yang canggih untuk menaklukkan lawan. Nantinya diberikan kebebasan dalam metoda berpolitik, mulai dari a la machiavelli, a la aristoteles, a la Muhammad, atau a la sukarno.
Dalam islam dikenal istilah siyasah. Siyasah berarti siasat atau strategi, namun sering diartikan sebagai politik. Islam sebagai agama yang diridhoi Allah Swt mengatur kehidupan bernegara bagi setiap ummat islam. Islam tidak akan lepas dari sendi-sendi kehidupan para penganutnya. Hal ini sangat bertentangan dengan ide kaum sekuler yang mencoba memisahkan hubungan agama dengan berbagai bidang. Agama hanya dilihat dari sudut ibadah berupa ritual saja bukan ibadah dalam artian luas.
Mengapa harus berpolitik dalam islam?
1. Untuk menegakkan syari’at Allah diperlukan perangkat khusus. Perangkat ini nantinya dapat membuat peraturan yang sesuai dengan Al-qur’an dan as-sunnah. Oleh karena itu islam harus masuk dalam lembaga legislatif. Seorang legislator muslim dalam membuat sebuah lege (undang-undang) harus memperhatikan nilai luhur ajaran agama. Nantinya jangan sampai mengorbankan kepentingan rakyat banyak dan lebih memihak pada investasi asing.
2. Ketika sebuah peraturan dibuat dan diundang-undangkan ada lembaga yang membuat kebijakan dan menjalankan peraturan tersebut. Lembaga eksekutif, yaitu presiden beserta jajaran menteri haruslah diisi dengan pejabat yang mengamalkan nilai luhur ajaran Muhammad SAW. Pada dasarnya kebijakan sebuah negara ditentukan oleh pucuk pimpinannnya yaitu seorang presiden. Peran sentral seorang presiden muslim nantinya akan memberikan kenyamanan bagi ummat untuk menjalankan aktivitas keagamaan. Harus ada pemimpin yang mengakomodir kepentingan ummat.
3. Penegakan hukum adalah hal yang penting dalam sebuah negara. Ketika syariat Allah diberlakukan harus ada lembaga yang berperan sebagai pelaksana dan penegak aturan tersebut. Adanya hakim dan qadhi yang baik akan menjaga agar hak kaum muslimin tidak diinjak-injak
Bicara politik berarti bicara kepentingan. Karena pada dasarnya tidak ada kawan abadi tetapi yang ada hanyalah kepentingan abadi. Lihatlah PKB dimana konflik muncul akibat pertentangan antara paman (gusdur) dengan keponakannya (muhaimin). Terkait dengan itu pula maka dalam melakukan strategi politik harus memiliki pendukung atau konstituen. Konstituen adalah orang-orang yang berada dibelakang kita yang menjadi pendukung dari pergerakan yang kita lakukan. Dalam sebuah organisasi kepartaian konstituen ada dua yaitu kader dan simpatisan.
Membentuk kader yang loyal dan militan pasti menjadi impian setiap organisasi. Sebab tanpa kader yang militan organisasi tersebut akan kekurangan tenaga. Ketika saat ini partai politik mulai memanaskan mesin menuju ajang kompetisi akbar di pertengahan 2009. Banyak cara yang dilakukan untuk mencari konstituen. Salah satu cara yang dilakukan oleh partai islam adalah dengan masuk ke arena pembinaan ummat (pengajian-pengajian).
Kita diperintahkan oleh Allah untuk berislam secara kaffah yang mungkin diartikan sebagian orang adalah berislam secara menyeluruh. Konsekuensi yang muncul adalah kita tidak bisa mengenyampingkan nilai agama dalam setiap sendi kehidupan, salah satunya adalah kehidupan bernegara. Maka nilai luhur agama islam tidak boleh luntur dalam praktik kenegaraan. Karena pada dasarnya cita-cita utama politik islam adalah untuk menegakkan syariat Allah di mua bumi. Sehingga umat islam harus mendukung gerakan politik ini. Sebab Allah memerintahkan ummat islam untuk menjalankan aturan yang telah disyariatkan.
Momentum pemilu 2009 menjadi ajang pembuktian bagi partai-partai yang berbasiskan islam. Politik bisa disampaikan lewat forum islami seperti pengajian. Kader diajarkan mengenai metode politik islam dan mewujudkan syariat untuk semua. Namun yang saya kurang sepakat adalah ketika ajang ngaji dipolitisasi. Pada dasarnya orang mengaji untuk menambah ilmunya bukan untuk ikut partai politik. Hal ini sering disalahgunakan oleh partai politik untuk merekrut simpatisan. Orang yang tidak berdosa itu malah diarahkan untuk memilih partai politik tertentu. Salahkah??
Cobalah untuk dijawab sendiri...
Ulama yang Saleh adalah musuh negara
Negara merupakan entitas tertinggi dalam kehidupan bernegara. Negara terbentuk akibat adanya kesepakatan antara warganegara untuk hidup berdampingan. Awalnya negara hanya meliputi sebuah kota kecil saja. Namun secara perlahan negara berkembang seiring pertumbuhan yang terjadi dalam masyarakatnya. Kebudayaan juga mulai terbentuk dari interaksi masyarakat dalam lingkup wilayah tersebut. Manusia yang pada awalnya memenuhi kebutuhan dengan berburu dan hidup berpindah-pindah tempat (nomaden), mulai menemukan pola hidup baru dengan bercocok tanam. Perdagangan ahirnya tercipta untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Konflik dalam masyarakat pun bermunculan kepermukaan pada awal pembentukan sebuah negara. Kemudian berdasarkan kesepakatan warga di pilihlah wakil yang dianggap kompeten untuk membimbing dan mengarahkan mereka dan memberikan rambu-rambu dalam kehidupan. Itulah pertama kali pemerintahan terbentu. Pada dasarnya pemerintah ada untuk melayani masyarakat dan memberikan keamanan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatannya. Bentuk pelayanan yang dilakukan oleh negara harus mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Hal itulah yang menjadi cita-cita utama pembentukan negara.
Untuk menjamin keamanan warganegaranya maka negara melalui perangkatnya dapat mengambil tindakan pengamanan baik secara preventif ataupun represif. Tindakan yang dilakukan oleh negara umtuk menjaga keamanan negara dilaksanakan oleh tentara dan polisi sebagai alat pemerintah. Tindakan preventif dapat dilakukan dengan melakukan patroli dan penjagaan keamanan. Tindakan preventif bertujuan untuk menghindari terjadinaya gangguan keamanan. Lain halnya dengan tindakan represif yang dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dalam masyarakat. Tindakan represif selalu identik dengan kekerasan yang dilakukan oleh aparat.
Lihatlah tindakan represif aparat yang beringas bagaikan macan yang mengejar anak ayam ketika mengejar para demonstran di kampus universitas nasional (unas). Penulis agak geram ketika melihat berita yang melaporkan tindakan keji dalmas terhadap mahasiswa. Melihat konteks negara sebagai penjaga keamanan membuat penulis saya berfikir bahwa saat ini negara sudah tidak mampu menjalankan fungsinya. Haruskah indonesia bubar seperti yang ditulis dalam buku. Negara saat ini tidak pernah konsisten dalam menjalankan fungsinya.
Kita semua mengetahui peran sentral agama islam bagi negara Indonesia. Pada masa jaman kerajaan hanya islamlah yang mampu menyatukan nusantara, bukan oleh sumpah palapa yang memiliki semangat penjajahan dan imperialisme. Penyatuan oleh islam dilandaskan pada akidh ummat dan bukan melalui jalan kekerasan. Semasa perjuangan merebut kemerdekaan islam sebagai agama anti penjajahan kembali menyatukan rakyat indonesia yang seaqidah untuk melawan penjajah, bukan oleh sumpah pemuda yang kini mulai dilupakan oleh para pemuda. Sampai dengan saat ini peranan ummat islam bagi NKRI sangat besar. Namun NKRI menghianati ummat islam dengan menghapuskan tujuh kata dalam piagam Jakarta. Tindakan zalim yang sampai saat ini membuat sakit hati ummat islam kepada pemerintah.
Islam disyiarkan oleh para ulama di Indonesia. Peran ulama bagi bangsa ini sangat besar kontribusinya. Lihatlah KH Agus salim, KH Buya hamka, KH Hasyim as’ari, KH Ahmad dahlan, Kahar muzakkar, dll. Mereka semua adalah singa Allah yang berjuang demi tegaknya islam di Indonesia, meskipun mereka melakukan dengan cara yang berbeda. Baik melalui upaya kultural maupun secara struktural. Buya Hamka yang merupakan tokoh islam besar yang sangat disegani hingga ke negari jiran sendiri dijadikan musuh oleh pemerintah. Saat itu bung Karno tidak menyukai buya hamka karena hamka mendakwahkan islam kepada masyarakat. Konsep Nasakom yang diusung Sukarno terancam gagal. Namun Hamka tidak pernah membenci Sukarno. Bahkan Hamka menjadi imam sholat jenazahnya bung karno.
Lain Hamka lain pula Kahar Muzakkar. Pria kelahiran sulawesi ini malah dianggap sebagai pelaku makar. Padahal kita semua mengetahui bahwa kahar muzakkar merupakan salah satu tokoh pemuda yang berjuang demi kemerdekaan indonesia. Perjuangan untuk menegakkan kalimatullah berakhir dengan pengorbanan nyawa dari sang syuhada. Kekecewaan beliau akibat penghianatan bung karno akan cita-cita piagam jakarta. Maka beliau mengangkat sejata untuk menegakkan islam di Indonesia.
Masa orde baru menjadi catatan suram bagi para ulama. Pemerintahan tangan besi yang kejam sangat membatasi gerak-gerik ulama. Kegiatan pengajian bahkan selalu dipantau oleh intelejen. Kekutan islam saat itu sangat dibatasi oleh pemerintah. Saya sendiri tidak habis fikir mengapa kegiatan kerohanian dianggap sebagai upaya maka. Bahkan di Jakarta proses kegiatan tarbiah dilakukan secara rahasia dan sembunyi-sembunyi. Sebab polisi akan menangkap orang yang melakukan forum-forum pengajian. Apalagi dengan adanya pengewasan melekat melalui Babinsa.
Tengoklah sekilas bagaimana peristiwa pembantaian di masjid di daerah tanjung priok pada era orde baru. Hal tersebut menjadi cermin kebencian negara terhadap umat islam. Padahal kita semua paham bahwa mayoritas penduduk indonesia menganut agama islam. Cukup aneh memang melihat fenomena yang ada. Melihat bahwa islam dianggap sebagai ancaman serius bagi negara kita. Padahal tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan oleh pemerintah jika pemerintah bertundak sesuai dengan ketentual Al-qur’an dan As-sunnah. Inilah yang menjadi alasan negara (pemerintah) untuk membenci islam.
Menurut mark cammac, meskipun indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia bukan berarti islam dapat diterima oleh masyarakat. Pada dasarnya hanya memiliki kesamaan artifisial dengan etika kenabian dan legisme timur tengah. Islam statistik merupakan sinkretisme unsur-unsur animisme, mistik india dan islam. Kelompok ini menikmati supremasi politik dan duduk pada posisi birokrasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa islam murni yang menerima aturan Illahi adalah golongan minoritas di negri ini.
Sangat sulit untuk mengajukan konsep bernegara yang melandasi dengan hukum islam. Islamophobia melanda sebagian besar birokrat dan pemimpin negeri ini. Perkara bughat dan bathil harus dimusnahkan dari muka bumi. Islam memerintah ummatnya untuk menghindari keduanya. Maka negara berupaya untuk terbebas dari stigma bathil dan bughat. Padahal prilaku mereka seperti korupsi, foya-foya, makan uang rakyat, plesir, pesta sex, pesta narkoba, dll adalah wujud kebathilan. Dengan segala daya upaya negara berusaha membentuk citra islam yang hanif menjadi buruk.
Semenjak peristiwa 11 september ummat islam mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Perlakuan ini tidak hanya oleh negara asing saja melainkan oleh para pemerintah negara yang dzalim dan lalim. Lihat betapa biadabnya pervez musharraf ketika menyerang para ulama di dalam masjid merah. Lihat pula presiden Iraq, Hamid Karzai yang menyerang mujahidin dengan serangan terpadu dengan Amerika. Lihat pula SUSILO BAMBANG YUDHOYONO yang dengan bangga menyatakan mabes polri telah menangkap “gembong teroris”. Islam kini malah dicitrakan sebagai teroris. Padahal kita paham bahwa teroris sebenarnya adalah Amerika dan anteknya.
Para ulama yang konsisten dengan nilai islam dan berjuang dengan nama Allah selalu menjadi musuh negara. Contohlah sepak terjang ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang konsisten dalam dakwah dan selalu memperjuangkan syari’at islam untuk tegak di bumi Indonesia tercinta ini. Beliau malah dianggap sebagai pimpinan gerakan (fiktif) Jama’ah Islamiah. Kita semua mengetahui ustadz Abu sudah tidak berdaya karena sudah tua. Tapi mengapa negara sangat takut padanya? Jawabnya adalah semangat al-islam yang membara dalam dirinya. Islam sebagai pembebas dan pembaharu adalah yang disampaikan ustad Abu. Hal itulah yang ditakuti negara....