Pages

Membuat SIM Lewat Calo

Oleh Wongbanyumas

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika membuat SIM alias surat izin mengemudi. Kebetulan saya memilih jalur insan dengan melalui bantuan lembaga kursus. Tarif yang diminta memang cukup besar, Rp 550.000 perorang untuk setiap SIM. Tarif tersebut sama saja bagi SIM A maupun SIM C. Perjalanan dimulai dari kantor biro jasa tersebut. Saya bersama beberapa orang yang juga ingin membuat SIM berangkat dengan diantar oleh mobil milik biro jasa tersebut. Lumayan nyaman untuk membelah kemacetan di tengah teriknya ibukota.

Perjalanan terasa cepat karena menggunakan jalur toll dalam kota. Sampailah kami di samsat daan mogot. Rupanya mobil yang kami tumpangi ini bukanlah mobil asing. Sang petugas penjaga palng pintu melambaika tangannnya dan melontarkan senyumnya. Petugas itu sama sekali tidak menarik uang parkir sebagaimana kendaraan lain. Wah rupanya ini emmang sudah menjadi bisnis.

Setelah sampai di area samsat kami diminta menunggu sebentar di tempat parkir. Sang supir yang juga sekaligus menjadi penanggung jawab lapangan hendak mengkoordinasikan dengan petugas di dalam. Selama menunggu sang koordinator kami melihat juga beberapa orang yang rupanya seperti calo sedang berbincang-bincang. Ada juga tukang asongan yang menjual pinsil 2B dan penghapusnya.

Tak sampai sepuluh menit sang koordinator pun datang. Kami langsung di bawa menuju masuk ruangan samsat. Wow rupanya kami sudah disiapkan tempat. Seorang petugas berpakaian lengkap berkata “ada rombongan silahkan disambut” lewat handy talkienya. Hahaha aku tertawa mendengar suara petugas tersebut. Saya merasakan perjalanan ini seperti sebuah perjalanan wisata, menyenangkan.

Berikutnya kami diberikan pengarahan untuk memperoleh SIM. Sang koordinator memberitahukan bahwa kami harus tetap mengikuti tes tertulis. Tes tertulis kami lalui hanya sebagai formalitas belaka. Sampailah kami di ruang ujian tertulis. Lagi-lagi ini membuat saya tertawa. Sang pengawas ujian berkata “sudah diisi saja sesuka hati, kalian pasti lolos kok”. Nah lo hebat sekali bapak itu bisa memberi jaminan kelulusan ujian tertulis. Ah seandainya bapak itu saja yang menjaga UAN.

Selesai ujian tertulis kami harus menunggu verifikasi hasilnya. Cukup lama dan membuat kami bosan juga karena harus menunggu. Akhirnya prosesnya selesai dan kami diminta untuk masuk ke dalam ruangan foto dan sidik jari. Dalam ruangan tersebut terdapat seorang petugas. Sang petugas mengarahkan tiap peserta untuk membubuhkan sidik jari dan tanda tangan melalui sebuah alat yang canggih. Selesai itu kami difoto.

Lagi-lagi kami harus menunggu di sebuah ruangan khusus antrean untuk mengambil SIM yang sudah jadi. Dalam ruangan itu penuh sesak dengan orang-orang yang menanti SIM nya keluar. “Bapak Yasir” namaku disebut oleh petugas di loket. Aku langsung beranjak mengambil SIM ku. Akhirnya aku punya SIM baru. Caranya mudah dan sangat cepat. Hohohoho...

4 komentar:

  1. @wongbanyumas: bisa minta infonya nggawene sim kuwe neng Lembaga Kursus Apa?
    Soalnya ane sim udh ga ada, mau bikin lg ga pernah sempat krn pny waktu cuma weekend (sabtu minggu).. apa ane bisa dibantu?? sehari jadi gitu..
    _______iwan, 082135046099/22a0143f/kurniawansty@yahoo.com/jaksel

    BalasHapus
  2. nyong jaluk no calo sim ana ra kang,,,ku rep gawe sim a nang purwokerto sms nyong ya nek ana nomere 082134462242

    BalasHapus
  3. Enyong ya njaluk no.calone kang.
    085257598468
    Nek berkenan jajal dismsna ya kang.

    BalasHapus

Ayo ungkapkan pendapat kamu...