Jadwal SP (semester payah) banget
Oleh : wongbanyumas
Kesal, marah , dan kecewa. Mungkin hal itu yang terpintas dalam benak saya ketika melihat jadwal SP (semester pendek) di semester ini. Banyaknya jadwal yang saling bentrok menjadi pemicunya. Banyak mahasiswa yang protes dan mempertanyakan jadwal yang terkesan semrawut ini. Bagaimana kami tidak kesal, karena mata kuliah yang kami ambil ternyata hanya ada satu kelas dan itupun bentrok dengan mata kuliah lain yang juga hanya disediakan satu kelas saja. Ketika ditanya mengenai solusinya, bagian pendidikan hanya menyatakan bahwa hal tersebut adalah resiko yang harus ditanggung oleh mahasiswa.
Dalam hati agak dongkol memang. Mereka pikir mungkin kita tidak pintar, tapi kami tidak bisa dibodohi. Masalahnya adalah ternyata ketika tenggat waktu pengisian KRS jadwal belum terpampang dan mahasiswa harus segera mengumpulkan KRS tersebut tepat waktu. Buat saya biaya Rp 20.000 per SKS memang tidak memberatkan tapi hal yang mengesalkan adalah waktu yang saya habiskan di kota Purwokerto tercinta ini ternyata sia-sia. Padahal saya sudah mendahulukan SP dari pada berkumpul dengan keluarga.
Masih terbayang bagaimana buruknya manajemen perkuliahan di kampus ini. “Lha wong copy-paste tok mas” salah satu dosen berujar mengenai jadwal perkuliahan reguler. “Wah yang reguler aja copy-paste gimana jadwal eSPe ya??” terbersit pertanyaan yang cukup menggelitik hati saya. Hal yang sangat unik adalah sang pembuat jadwal sangat tidak teliti dalam penempatan waktu kuliah. Akibatnya banyak kawan saya yang mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas kuliah.
Sekali lagi saya berprasangka baik bahwa jadwal SP ini disusun secara mendadak. Sebab saya paham bahwa SP sekarang masih baru dan pihak fakultas masih belum bisa menyesuaikan diri. Mungkin khilaf, pikir saya tanpa harus bersuuzon ria terhadap Bapendik. Saya hanya bisa berharap nantinya di tahun yang akan datang pelaksanaan SP harus lebih baik lagi.
Lucu memang ketika melihat kampus yang katanya terakreditasi A ini ternyata secara praksis jauh panggang dari api. Awalnya saya sangat berharap dengan pelaksanaan SP yang akan mengangkat nilai saya ini. Tapi begitu tahu pelaksanaan SP seperti ini saya agak kecewa juga. Saya hanya berharap kepada Ibu Rochani yang ternyata terpilih kembali menjadi dekan mampu membawa fakultas hukum tercinta ini menjadi lebih baik. Amin.....
Hallo salam kenal.
BalasHapusaq melu SP pak, tapi ra tau mlebu. mangsalaeh, ya kue, jadwale pada ra nggenah. maning dosene pada males mulang.
Sithik bayarane apa ya?
dadi srawa bingung,
arep mangkat, lha wong sing mulang bae aras-arasen,
arep ora mangkat, mbok biayane mubah.
Anyway,... salam skang aq: wong kebumen ^_^
paank
(http://paankbilang.blogspot.com)
waduh sayang banget tuh duitnya kang
BalasHapus