Pages

Air Bah Dari Negeri Tiongkok

Oleh wongbanyumas

Di tahun baru masehi ini banyak orang yang membuat resolusi untuk menjalani tahun yang baru ini. Harapan serta impian untuk melihat dan melakukan perubahan sangat menggelora. Bayangan akan kesejahteraan, keamanan, ketenangan digantungkan tinggi pada tiang pengharapan. Nasib perekonomian bangsa yang tak kunjung pulih diterpa badai ekonomi pada masa transisi reformasi seolah menjadi kutukan panjang. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan genjotan roda ekonomi. Apa daya dunia dilanda resesi ekonomi yang membuat pasar global sempat luluh lantak. Pengaruhnya pun sampai ke negeri berpenduduk lebih dari dua ratus tiga puluh juta jiwa ini.
Awal tahun ini merupakan awal permulaan bagi negeri ini. Indonesia telah menandatangani kesepakatan dengan seluruh Negara Asean plus China untuk membuka zona perdagangan bebas. Asean Free Trade Area(AFTA) bertujuan untuk membuka sekat serta pembatas dalam perdagangan. Hambatan perdagangan berupa tariff yang mebatasi impor akan dihilangkan sama sekali.kebijakan proteksi yang biasa dilakukan oleh negera ketika digempur dengan produk asing tidak dapat dilakukan. Jika sebuah Negara melakukan kebijakan proteksi maka produk Negara tersebut juga akan dihambat oleh Negara tujuan ekspor.

AFTA bertujuan untuk mengintegrasikan perekonomian regional Asean ke dalam suatu wilayah. Kini tahun 2010 ini perjanjian tersebut mulai berlaku. Setiap Negara kini bebas untuk mengirim komoditas ke Negara lain tanpa perlu khawatir adanya tariff masuk, semua telah dihapuskan. Indonesia sebagai bagian dari perjanjian tersebut telah melakukan negosiasi ulang agar pelaksanaan di Indonesia diundur hinga tahun 2011 nanti. Banyak pihak dari kalangan industri yang mengkhawatirkan kematian massal industri kita.

Gempuran produk asing ke Indonesia nantinya akan terjadi ketika AFTA efektif berlaku bagi Indonesia. Tantangan terberatnya adalah membendung arus komoditas dari negeri tirai bambu. Sampai dengan akhir 2009 ini pasar kita telah digempur habis oleh barang asal China. Barang asal China mulai dari elektronik, mainan anak, tekstil, sampai dengan jarum pentul telah menguasai pasar dalam negeri. Dominasi China ini akhirnya akana menyebabkan industry dalam negeri ttidak dapat bersaing. Ketika industry dalam negeri tidak dapat bersaing maka industry dalam negeri akan gulung tikar.
 
Efek yang mungkin timbul ketika begitu banyaknya komoditas masuk adalah PHK massal akibat kolapsnya industry dalam negeri. Yang menjadi permasalahan sebenarnya adalah bukan karena adanya komoditas asing yang masuk ke Indonesia. Melainkan daya saing produk Indonesia yang lemah. Barang asal China dahulu dikenal dengan produk yang murah tetapi cepat rusak. Namun kini negeri tirai bambu tersebut telah belajar dan berbenah. Kini tak semua produk murah dari China adalah barang abal-abal alias cepat rusak.
 
Barang industry negeri ini masih belum bisa bersaing dengan barang asal China. Mahalnya harga komoditas di Indonesia dikarenakan adanya biaya tingi dalam mata rantai produksi maupun distribusi. Untuk meminimalisir efek ini sebenarnya dibutuhkan goodwill pemerintah. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang ramah terhadap para pelaku industry, terutama industry kecil dan rumah tangga. Kesulitan yang acap kali dihadapi pelaku industry dalam negeri adalah kesulitan dalam permodalan serta banyaknya pungutan-pungutan tidak resmi. Bantuan permodalan menjadi hal yang mutlak dibenahi jika tidak ingin melihat kematian mendadak perekonomian Negara. Pemerintah juga harus sigap menindak setiap oknum yang memungut pungli.

Barang asal tiongkok yang menguasai pasar kita pada saat ini dominan merupakan barang selundupan. Dengan gempuran barang yang sifatnya selundupan saja kita sudah tak sanggup menghadapinya. Bayangkan ketika arus barabg tersebut menjadi resmi dan tidak dapat dibendung. Segala macam bentuk proteksi seperti tariff impor akan terpangkas sekecil mungkin. Bak air bah, gelombang arus komoditas negeri tiongkok tersebut akan menenggelamkan industry dalam negeri. Siap atau tidak itulah konsekuensi pasar bebas dan kita harus menghadapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo ungkapkan pendapat kamu...