Dunia maya adalah candu yang
diperbolehkan negara. Internet menjadi sesuatu yang lazim dan jamak ditemui
dalam setiap aktifitas manusia modern. Minimal dalam satu bulan kita bisa
bersentuhan dengan internet di akhir pekan. Entah hanya untuk membuang waktu
atau memanfaatkannya untuk keperluan pekerjaan atau sekolah. Internet sudah
menjadi gaya hidup. Kalau tak melek internet patut dikatakan sebagai manusia
katrok. Dan semua pasti mengamini pendapat saya bukan?
Dalam perkembangannya internet
tidak hanya dapat diakses melalui komputer saja. Perangkat digital seperti
smartphone atau sekarang yang lagi booming adalah tablet, juga bisa mengakses
internet. Internet bukan lagi barang mewah yang hanya bisa dinikmati oleh
segelintir orang. Biayanya pun tak mahal untuk mengaksesnya. Kini dengan bahkan
1000 rupiah per hari kita bisa menikmati paket sosial media.
Ah internet, kau begitu cantik
dan seksi. Tua, muda, pria, atau wanita semua suka. Apapun bisa kami temukan di
internet. Mulai dari mencari lokasi rumah paman yang jauh diseberang pulau
sampai mencari di mana penjual alat kelistrikan termurah, semua bisa dilakukan
dalam sekejap. Tangan kiri di keyboard dan tangan kanan memegang mouse. Duduk manis
ditemani segelas kopi hangat dan sekerat roti. Internet bisa dinikmati dengan
begitu syahdu.
Internet menawarkan segala
kemudahan bagi manusia. Kalau dulu kita memanfaatkan internet hanya untuk
mencari di mesin-mesin pencari macam yahoo dan google. Kini aktifitas manusia
makin beragam. Yang punya kegemaran bersosialisasi tentunya suka dengan aneka
jejaring sosial yang berjejal seperti facebook, twitter, google+, dan
sebagainya. Yang punya hobi menulis bisa membuat blog, ya macam saya ini. Ada pun
yang punya hobi lain bisa akses berbagai situs.
Perbedaan bahasa kini tak lagi
jadi masalah sejak ada menu translate. Sekali klik kita bisa menterjemahkan
sebuah laman internet berbahasa asing menjadi bahasa indonesia. Internet memang
membuai. Ada yang rela berjam-jam menghabiskan waktunya di depan layar monitor.
Untuk apa? Kebanyakan mengakses internet.
Kini kita bisa menyetarakan
internet seperti candu. Bagi diri saya pribadi saya akui telah kecanduan
internet. Saya selalu biasa menghabiskan waktu senggang saya dengan mengakses
aneka informasi melalui Blackberry. Bagi sebagian orang yang latahan terhadap
trend, gadget satu ini dianggap kuno dan ketinggalan. Namun bagi saya ini
adalah asisten pribadi saya. Saya selalu memanfaatkannya untuk berselancar di
dunia maya.
Apa sih yang biasa saya akses di
dunia maya? Saya banyak menghabiskan waktu membuka media sosial, utamanya
facebook dan twitter. Maklum saja posisi saya saat ini berada jauh di negeri
orang dan tinggal di tempat terpencil. Media sosial membuat jarak begitu dekat.
Seolah antara kita dengan orang yang kita sayangi begitu dekat. Bisa bertegur
sapa dan berkirim kabar.
Selain itu saya juga kerap
memantau Indonesia dari jauh melalui berbagai media online. Saya juga bisa
memantau saudara-saudara seiman saya di luar negeri melalui situs-situ
tertentu. Melihat semangat jihad mereka mempertahankan tanah air dan tumpah
darah mereka. Berita olahraga juga tak luput dari pantauan mata saya di depan
layar kaca. Memantau pertandingan terkini tanpa harus melelahkan mata
menyaksikan pertandingan 2 x 45 menit.
Lalu kalau tidak mengakses
internet bagaimana ya rasanya? Bagi saya rasanya sangat hambar. Tak ada
aktifitas yang bisa saya lakukan lagi selepas mengajar. Internet menjadi sarana
saya menghilangkan kebosanan di tengah aktifitas. Dan kini menjadi candu.
yups... good..
BalasHapus