Oleh Wongbanyumas
Pulau sipadan sempat populer di
periode awal milenium kedua. Pulau ini menjadi titik sengketa antara Indonesia
dengan Malaysia. Kini Sipadan berada di bawah kekuasaan kerajaan Malaysia.
Liburan akhir tahun ini kami (saya dan isteri) merencanakan berlibur ke Pulau
Mabul. Mabul terletak di distrik Semporna. Untuk menuju pulau ini kami harus
naik speedboat selama 40 menit.
Pantai di Semporna tidak terlalu bagus. Banyak sekali sampai yang dapat kita
jumpai di sekitar pantai. Mulai dari kayu, plastik, sampai botol bekas air
mineral bertebaran di atas laut. Tentunya ini mengurangi kecantikan objek
wisata ini.
Oh ya karena isteri sedang hamil
kami memutuskan untuk tidak bepergian ala backpacker. Kami memilih untuk
menikmati fasilitas dan kemudahan resort .
Resort yang kami gunakan adalah Sipadan Water Village
(SWV) yang mempunyai office di Tawau. Berapa biaya yang harus kami keluarkan
untuk berlibur di SWV? Karena kami bekerja di Malaysia maka kami mendapat
charge orang lokal Malaysia yakni RM 1250 perorang untuk tiga hari dua malam di
sana. Coba kalian hitung sendiri dengan kurs saat tulisan ini dibuat yakni Rp
3.750 per 1 Ringgit.
Uang yang kami bayarkan sudah all
include
- Antar jemput Tawau-Semporna PP
- Boat Semporna-Mabul PP
- Bermalam di Resort 3 hari 2 malam
- Makan selama berada di resort
Kami memang berencana
memperingati hari perinkahan kami yang pertama di Mabul. Hohohoho..
Semporna dan pulau di sekitarnya
memang sedang tidak bagus keadaannya. Hal ini lantaran di Semporna pernah
terjadi pemberontakan kaum Sulu Tausug. Sedikit flashback orang Sulu ini adalah penduduk yang merasa sebagai
pemilik aseli Sabah. Mereka ingin
menuntut kembali negeri Sabah agar kembali menjadi milik mereka. Selain itu ada
juga penawanan turis asal China dan Taiwan. Masih banyak lagi kejadian yang
membuat turis ngeri pergi ke
Semporna.
Tulisan pengalaman ini akan saya
bagikan dalam 3 part cerita
Day 1
Day 2
Day 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo ungkapkan pendapat kamu...