Memenangkan Pemilu, Memenangkan yang Lapar
Oleh wongbanyumas
Pemilu presiden tanggal delapan juli telah berlalu dengan aman dan tertib. Pesta terbesar tahun ini telah meninggalkan kenangan manis bagi sang pemenang juga kenangan pahit bagi si pecundang. Uang trilyunan telah digelontorkan dalam hajatan akbar ini. Baik oleh KPU sebagai penyelenggara maupun oleh partai politik sebagai peserta pesta demokrasi ini. Tak pelak Pemilu menarik perhatian banyak pihak, termasuk rakyat miskin yang jadi kaum mayoritas di Indonesia. Komunitas yang selalu terpinggirkan dan dimarjinalkan oleh penguasa. Namun kaum miskin selalu menjadi komoditas berharga bagi para capres-cawapres pada saat pemilu. Rakyat miskin adalah penyumabng suara terbesar di negeri ini.
Ingin menang dalam pemilu? Raihlah hati orang miskin pasti akan menang. Di negeri ini terjadi kesenjangan dan ketimpangan yang begitu luar biasa. Sistem ekonomi negeri ini menjadikan si kaya makin kaya karena aset dan saham mereka meroket harganya sedangkan si miskin makin melarat akibat gajinya yang tak naik harus menyaingi harga kebutuhan yang serba naik. Padahal jika menilik pada UUD 45 negara dinyatakan harus menjamin kesejahteraan bagi rakyat (miskin). Kemiskinan harus diberantas namun bukan dengan jalan memberantas yang miskin. Program peningkatan kesejahteraan menjadi hal yang penting bagi para pemimpin negeri ini.
Pada pemilu yang lalu begitu banyak janji yang diumbar bagi rakyat miskin. Ada pasangan yang mengaku pro rakyat kecil (petani, nelayan, buruh, pedagang pasar) dan ada yang mengutamakan peningkatan kesejahteraan PNS. Semua janji itu memang indah dan memberikan semangata baru bagi rakyat miskin. Sekedar untung melanjutkan detak nadi dan aliran darah si miskin harus membanting tulang. Melawan angin dan menerabas di tengah kejamnya dunia. Mereka tetap bertahan dan selalu berharap ada perubahan. Hari-hari yang dilalui hanya dengan sebungkus nasi bekas menjadi warna yang terlukis dalam kanvas kemiskinan negeri ini.
Mereka yang lapar butuh makan, pekerjaan, pendidikan, serta kesehatan. Mereka butuh negara sebagai penjaga hak-hk mereka. Karena kebutuhan masyarakat seperti itulah negara dibentuk. Oleh karena itu pemimpin yang terpilih pada Pemilu ini harus memberikan kenyamanan bagi si miskin. Memberikan pekerjaan agar mereka tak lagi lapar. Hidup Indonesiaku..!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo ungkapkan pendapat kamu...