Pages

Komodo dan Keajaiban Dunia

Oleh Wongbanyumas

Kalau pembaca merasakan belakangan ini begitu banyak SMS, tweet, atau status facebook yang mensuggest kita untuk kirim SMS ketik KOMODO kirim ke nomor tertentu. Saya sendiri merasa cukup terganggu dengan banyaknya suggest seperti itu kepada saya. Kalau diperhatikan kembali rupanya SMS yang kita kirimkan tersebut tarifnya sangat murah, Rp 1 saja. Bahkan beberapa operator menggratiskan SMS komodo tersebut. Dalam fikiran saya gerakan SMS komodo ini patut mendapatkan apresiasi. Khususnya Pak JK yang selalu tampil paling depan mengawal proses komodo menjadi salah satu diantara 7 keajaiban dunia, walaupun yayasan penyelenggara 7wonder ini masih diragukan.

Sebelumnya mungkin banyak yang belum tau soal komodo. Sebagian besar hanya paham bahwa komodo merupakan varanus paling besar yang hidup sampai dengan saat ini. Komodo juga disebut sebagai fossil hidup lantaran tak mengalami peruabahan sama sekali sejak jaman dahulu kala. Saya sedikit penasaran apakah sebenarnya teman-teman yang getol mengajak SMS komodo itu tau di manakah letak pulau komodo? Nah lho jangan sampai semangatnya doang gede tapi ga paham soal komodo itu apa, hidup di mana, apa makanannya, dll.

Sesuai dengan namanya komodo hidup di pulau Komodo. Sejak jaman penjajahan dahulu banyak beredar cerita di kepulauan nusantara dari para pelaut yang menyatakan menemukan sebuah pulau yang di dalamnya hidup seekor naga besar yang menghembuskan api dan keras memangsa siapa saja yang berada di dekatnya. Rupanya legenda tersebut tidak sepenuhnya benar. Naga yang mereka temukan itu tak lain adalah komodo dragon atau nama ilmiahnya Varanus Komodoensis. Nama komodo diambil dari pulau tempat di mana hewan tersebut ditemukan. Namun selain di Pulau Komodo sang naga juga hidup di beberapa pulau seperti Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.

Habitat komodo tergolong unik lantaran kepulauan tersebut bersifat isolatif. Karena sifat isolatif itu membuat komodo tetap terjaga dan lestari. Perairan di sekitar pulau komodo merupakan tempat pertemuan arus laut. Hal ini mengakibatkan perairan tersebut sering terjadi ombak besar. Bahkan akibat pertemuan arus tersebut kerap kali menciptakan adanya pusaran air yang cukup untuk menenggelamkan sebuah kapal kecil. Pusaran air itulah yang menjaga agar komodo tidak keluar dari habitat aslinya. Selayaknya kebanyakan jenis saudaranya yakni Salvator komodo termasuk perenang ulung yang mampu berenang dalam waktu yang cukup lama. Namun kemampuan komodo itu tak mampu menandingi kekuatan alam perairan komodo.

Komodo pertamakali ditemukan oleh seorang peneliti Belanda pada tahun 1910. Nama Komodo pertama kali disematkan oleh W. Douglas Burden pada tahun 1928. Namun yang memberikan nama ilmiah Varanus Komodoensis adalah P.A. Ouwens. Komodo banyak menghabiskan waktu dengan merebahkan diri di bawah pohon di siang hari. Komodo aktif mencari makan di pagi dan sore harinya. Layaknya jenis monitor lain komodo kerap menjulurkan lidahnya ke udara. Lidah tersebut dapat megatahui tanda makanan atau aroma mangsa di sekitarnya. Hal tersebut karena terdapat organ Jacobsons di langit mulutnya dan saraf olfaktorius yang mumpuni.

Secara garis besar habitat komodo adalah padang rumput dan sabana. Kerbau liar, babi hutan, dan rusa adalah menu utama makan komodo. Namun seiring makin banyaknya turis dan wisatawan yang berkunjung di taman nasional komodo akrab dengan kambing karkas. Turis bisa membeli seekor kambing yang nantinya akan diberikan sebagai pakan komodo. Sedangkan komodo kecil memangsa serangga atau kadal yang berada di pohon atau dataran. Komodo kecil banyak meghabiskan waktu di pepohonan. Hal tersebut dikarenakan untuk meghindari komodo besar lainnya. Sifat kanibal dimiliki komodo besar, dimana komodo yang lebih kecil akan dimakannya. Pola predasi seperti inilah yang sedik banyak berpengaruh menjaga agar tidak terjadi ledakan populasi komodo.

Apa yang membuat komodo unik?

Sebagai salah satu warisan dunia
1991, waktu yang menjadi sejarah tersendiri bagi naga raksasa ini. Pada tahun itu Taman Nasional Komodo (TNK) diakui sebagai salah satu situs warisan dunia atau UNESCO’s World Heritage Sites. Taman Nasional Komodo terdiri dari tiga buah pulau besar yaitu pulau Komodo, pulau Rinca dan pulau Padar serta 26 buah pulau besar/kecil lainnya. Sebanyak 11 buah gunung/bukit yang ada di Taman Nasional Komodo dengan puncak tertinggi yaitu Gunung Satalibo (± 735 meter dpl). TNK didominasi dengan dataran savanah dan pohon lontar yang menjulang tinggi. Taman nasional ini dimasukkan sebagai situs warisan dunia tak lain karena adanya komodo sebagai peghuni taman nasional tersebut. Tak hanya komodo wilayah TNK juga mempunyai taman laut yang indah.

Kadal terbesar
Kalau sebagian besar jenis varanus rata-rata mencapai panjang satu metersan hingga dua meter, lain halnya dnegan komodo. Makhluk yang berjalan dengan empat kaki ini tercatat bisa mecapai ukuran lebih dari tiga meter. Ukuran tersebut tentunya termasuk sangat besar untuk ukuran seekor kadal. Komodo mempunyai perawakan badan yang besar dan terlihat kusam. Kebanyakan memilih untuk berdiam diri dari pada bergerak aktif. Tapi jangan coba-coba mengganggu atau mendekati komodo dalam keadaan bau darah atau bau bangkai yah. Penciuman komodo mampu mengendus aroma amis darah dari beberapa ratus meter. Ukuran komodo yang besar ini masih diperdebatkan karena faktor evolusi yang melambat atau karea faktor gigantisme pulau, di mana penghuni pulau tersebut memiliki ukuran yang besar pula.

Kuat dan berbisa
Tak hanya ukurannya yang luar biasa. Komodo juga merupakan predator yang tanggung. Sebagai mesin pembunuh komodo dibekali kecepatan lari yang cukup mengagetkan, 40 kmph. Selain itu komodo dibekali ekor yang cukup kuat untuk menghempaskan sebuah gerobak bakso. Jenis varanus memang terkenal dengan dua senjatanya yakni gigitan dan sabetan ekornya. Bahkan berdasarkan penemuan terbaru ditemukan fakta bahwa komodo memiliki bisa atau racun. Para peneliti awalnya mengira itu bukan bisa melainkan bakteri yang hidup di air liur sang predator. Komodo mempunyai cara yag unik ketika berburu. Komodo bukan tipe pemburu oportunis yang mengejar, memburu, dan membunuh mangsanya secara langsung. Komodo cukup memberikan gigitan di bagian tubuh mangsanya. Dalam waktu sehari semalam biasanya korban gigitan akan mengalami pendarahan dan bengkak yang berujung kematian. Komodo hanya tinggal mengintai dari jauh mangsanya dan siap memakannya ketika korban buruannya tak berdaya.

Jangan hanya sesaat bereuforia
Euforia komodo begitu terasa. Setiap hari ada saja ajakan untuk ikut memvote komodo. Sampai dnegan saat ini saya belum sekalipun mengirimkan sms dukungan untuk komodo. Saya hanya ikut vote lewat web saja. Sebenarnya sangat disayangkan ketika kegiatan vote 4 komodo ini hanya nampak seperti sikap reaktif. Apalagi dalam setiap ajakan selalu dibumbui data palsu. Ya saya kerap menemukan ajakan yang juga melampirkan data bahwa malaysia dan kadal airnya telah memimpin perolehan suara. Nasionalisme anak bangsa digadaikan dengan berita palsu penuh kebohongan.

Saya berharap hewan yang sangat eksotis ini dapat terus bertahan hidup di habitatnya. Komodo harus dilestarikan, bukan hanya dielu-elukan dan diperdebatkan di televisi saja. Berdirinya taman nasional komodo bertujuan untuk menjaga kelestarian komodo. Kita juga harus mendukung segenap penelitian ilmiah yang dilakukan terhadap hewan raksasa ini. Salah satunya adalah Deni Purwandana yang merupakan murid seorang herpetolog spesialis komodo, Cladio Ciofi. Bagi saya pribadi ada atau tidak adanya kompetisi ini komodo tetaplah hewan yang ajaib dan selalu di hati.


Status dan sejarah Kawasan TNK
  1. Tahun 1911, satwa komodo pertama kali ditemukan oleh JKH Van Steyn
  2. Tahun 1912, satwa tersebut diberi nama Varanus komodoensis oleh PA. Owens
  3. Tahun 1912, Sultan Bima mengeluarkan surat keputusan untuk melindungi komodo
  4. Tahun 1938, Residen Flores mengeluarkan keputusan tentang pembentukan Suaka Margasatwa Pulau Rinca, Pulau Padar disusul penetapan Suaka Margasatwa Pulau Komodo pada tahun 1965.
  5. Pada 6 Maret 1980, Menteri Pertanian menunjuk P. Komodo, Padar, dan Rinca sebagai Taman Nasional Komodo
  6. Tahun 1986, UNESCO menetapkan sebagai Cagar Biosphere (Man and Biosphere Reserve)
  7. Tahun 1991, UNESCO menetapkan sebagai Warisan Dunia (World Heritage Site)
  8. Tahun 1992, Komodo ditetapkan oleh Presiden RI sebagai Simbol Nasional
  9. Tahun 1992, Perubahan fungsi Suaka Margasatwa P.Komodo, P. Rinca dan P. Padar seluas 40.728 Ha dan Penunjukan Perairan Laut seluas 132.572 Ha menjadi Taman Nasional Komodo.
  10. Tahun 2000, ditetapkan kawasan pelestarian alam perairan oleh Menteri Kehutanan dengan luas 132.572 Ha.
  11. Tahun 2006, TN. Komodo termasuk 20 Taman Nasional Model di Indonesia.


Tulisan ini dibuat dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo ungkapkan pendapat kamu...