Pages

Tehnik pembesaran anak cupang dengan menggunakan arus

Oleh wongbanyumas

Kita sering menemukan keramba atau jaring apung di daerah perairan di sekitar kita. Dalam keramba tersebut terdapat ikan yang hidup secara bersama. Ikan yang dipelihara dalam keramba dengan arus yang deras akan lebih cepat besar dari ikan yang hidup di air yang tidak bergerak. Walaupun tehnik keramba biasa digunakan untuk ikan konsumsi berukuran besar macam mujair, mas, ataupun nila merah. Kita dapat mengambil prinsip dasar dari tehnik keramba yakni adanya arus air. Dalam hal pembesarana burayak cupang tehnik ini dapat dipergunakan. Tehnik ini terbukti mempercepat pertumbuhan burayak cupang. Apalagi jika ditunjang dengan pemberian pakan yang banyak. Namun kita tidak mempergunakan keramba yang diletakkan di perairan terbuka. Sebab burayak cupang berukuran sangat kecil dan terlalu lemah untuk melawan arus di perairan terbuka.

Arus air yang bergerak biasanya mengandung banyak oksigen yang membantu pertumbuhan ikan. Oksigen tersebut terlarut ke dalam air setelah dipecah oleh aliran air yang masuk ke dalam wadah dan menimbulkan gelembung. Oksigen tersebut dapat memperlancar metabolisme ikan kita. Selain kaya akan oksigen terlarut air yang mengalir akan membuat ikan selalu bergerak aktif. Ikan yang aktif bergerak membutuhkan banyak kalori untuk pembakaran. Kalori tersebut nantinya akan berubah menjadi energi dan sebagian diserap tubuh untuk mempercepat pertumbuhan. Oleh karena itulah ikan yang dibesarkan dalam air yang berarus membutuhkan banyak pakan guna menunjang aktivitasnya.

Untuk aplikasi pada ikan cupang cukup menggunakan kolam yang berukuran 1M x 1M atau dengan aquarium yang cukup besar. Kemudian yang perlu diperhatikan juga adalah alat yang dapat menghasilkan arus air. Anda dapat mempergunakan aerator, filter kaniser, atau filter khusu yang digunakan untuk breeding. Alat ini nantinya akan menghasilkan gelombang air yang cukup bagi ikan kita. Penulis lebih menyukai menggunakan filter kaniser dan filter breeding. Jika kita menggunakan aerator harus rajin membersihkan dan mengganti air lantaran seisi aquarium teraduk. Untuk penggunaan filter kaniser tidak dapat langsung diaplikasikan. Moncong filter harus dimodifikasi dengan jalan memberikan busa di sekelilingnya agar burayak tidak ikut tersedot. Usahakan agar tidak menggunakan filter dengan kekuatan yang besar. Gunakan filter yang mempunyai kekuatan 600liter/jam.

Kemudian aplikasi filter breeding juga dapat dilakukan. Perlu diingat bahwa filter tipe ini membutuhkan aerator untuk mendorong kerja air. Filter ini bekerja bila udara dipompakan ke dalam batang filter yang akhirnya ikut menggerakkan air ke luar. Efeknya air diluar akan tersedot melalui lubang di bawah. Filter tipe ini sulit dibersihkan. Namun aplikasi ini lebih irit biaya jika dibandingkan dengan filter kanister. Masalah alat apa yang digunakan anda untuk mempraktekkan ini terserah pada kemampuan kantong anda. Namun berdasarkan pengalaman pribadi penulis, ikan yang dibesar melalui sistem ini akan tumbuh secara cepat dan signifikan. Ikan juga tidak mengalami kegemukan akibat kurang gerak.

Sistem ini dapat diaplikasikan setelah ikan berumur 3 minggu tua. Agar ikan cupang sudah mulai kuat berenang dan melawan arus. Jika terlalu kecil ikan akan mati akibat terombang-ambing dan bahkan tersedot. Berikan pakan tanpa henti dengan menggunakan cacing sutera yang ditempatkan di corong cacing. Akan lebih baik lagi bila ditambahkan dengan heater. Air yang hangat akan meningkatkan nafsu makan ikan dan mencegah pertumbuhan bakteri dan penyakit.

Selamat mencoba....

5 komentar:

  1. Trims y gan atas infonya,klw masih anakn umur 1-2 minggu boleh gk di ksih aerator,umur brpkh indukan jantannya boleh diangkat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksimal 2 minggu lah soale umuran segtu burayak udah bisa mandiri

      Hapus
  2. Indukan jantan boleh di angkat saat burayak usia 3-7h

    BalasHapus

Ayo ungkapkan pendapat kamu...