Pages

Islamisasi media

Oleh wongbanyumas

Ada suatu yang berbeda ketika bulan ramadhan tiba. Semua media menampilkan sebuah citra yang islami. Setiap media bik cetak mupun elektronik berlomba untuk menampilkan sebuah nilai keislaman kepada masyarakat. Pada dasarnya media adalah bebas nilai, yakni tergantung pada user nya lah media menentukan isinya. Tidak ada media yang positif maupun negative. Hal tersebut tergantung pada siap yang memanfaatkan media tersebut. Adalakanya media digunakan sebagai alat propaganda oleh kepentingan tertentu yang menguasai media dan bertujuan untuk membentuk opini public. Hal tersebut tentu saja untuk memperoleh keuntungan dari para user media.

Ramadhan adalah bulan yang suci bagi seluruh ummat islam di dunia. Memanfaatkan waktu yang ada dalam bulan ramadhan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Momen terpenting dalam ritual puasa adalah berbuka dan sahur. Pada dua waktu ini kita dapat menyaksikan betapa media berusaha untuk memberikan pelayanan kepad masyarakat dengan berbagai acara yang dikatakan berbau islami. Namun jika kita telisik lebih dalam lagi ternyata sajian acara yang ditampilkan bersifat kosong dan hampa. Hanya ada hiburan yang mengundang gelak tawa serta para ktris cantik yang menjadi bintang tamu.

Media di Indonesia pad dasarnya adalah menganut system liberal. Dimana konten yang disediakan media tergantung pada siapa yang sanggup membayar untuk itu. Sifat mencari keuntungan yang besar menjadi alas an utama media menghilangkan sifat edukatifnya. Pada momentum ramadhan banyak televise yang menampilkan acara special ramadhan. Namun ujung-ujungnya adalah iklan oleh suatu perusahaan tertentu. Tausiah atau hikmah yang disampaikan hanyalah sedikit. Contohnya saat kita sahur disuguhi dengan guyonan para artis dan pada intinya mengarahkan user pada produk tertentu (seperti oli, obat, bahkan kendaraan bermotor).

Ceramah agama hanya sebatas angina lalu yang disampaikan oleh para pembawa acara. Itupun disampaikan dengan gelak tawa yang terkesan tidak menghargai pesan yang merea sampaikan sendiri. Pada dasarnya proses islamisasi media pada setiap bulan ramadhan hanyaah untuk mencari keuntungan semata dari user media tersebut. Para kapitalis di belakang media sangat menikmati momentum ramadhan karena dapat menangguk untuk besar dari pada bulan biasa. Kini pilihan jatuh pada anda untuk menentukan sikap terhadap media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo ungkapkan pendapat kamu...