Pages

Menggerakkan Jari Saat Tahiyat (Tahrik)

Pertanyaan:
Assalamu'alaikum....
trit ny bagus sekali ndan....nah ane jadi ingin bertanya nih, mengenai sholat...ada bnyk versi mengenai sholat yg benar sesuai yg di lakukan oleh Rasulullah SAW...
salah satu aliran islam, ada yg menggerak gerak kn jari telunjuk ny saat duduk tahyat....nah ane pernah denger kata ny ada hadist ny tuh, tp ane ga tau bunyi hadist ny gimana...dn ane bener2 jadi penasaran ama hadist ny atopun kisah ny...

klo ndan TS bs, tolong share ttg hadist tersebut....
terima kasih bgt y ndan....

wassalamu'alaikum...

Jawaban:
wa'alaikumsalam

Kang mas theamor yg ane cintai krn Allah.
masalah tahrik(menggerakkan jari saat tasyahud) memeng sering menjadi pertanyaan dikalangan banyak ummat islam. kadang ikhtilaf/perbedaan pandangan ini menimbulkan perpecahan di kalangan ummat islam.

Hadits-hadits yang menjelaskan tentang keadaan jari telunjuk ketika tasyahud ada tiga jenis :
  1. jari telunjuk tidak digerakkan sama sekali.
  2. jari telunjuk digerak-gerakkan
  3. jari telunjuk hanya sekedar diisyaratkan (menelunjuk) dan tidak dijelaskan apakah digerak-gerakkan atau tidak.

Ane coba bahas ya
1. Jari Telunjuk Tidak Digerakkan Sama Sekali
ada dua hadits yg mendukung hal ini :
a. “Sesungguhnya Nabi beliau berisyarat dengan telunjuknya bila beliau berdoa dan beliau tidak mengerak-gerakkannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dalam sunan-nya no.989, An-Nasai dalam Al-Mujtaba 3/37 no.127, Ath-Thobarany dalam kitab Ad-Du’a no.638, Al-Baghawy dalam Syarh As-Sunnah 3/177-178 no.676. Semua meriwayatkan dari jalan Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij dari Muhammad bin ‘Ajlan dari ‘Amir bin ‘Abdillah bin Zubair dari ayahnya ‘Abdullah bin Zubair…

b. “Dari Ibnu ‘Umar -radhiyallahu ‘anhu- adalah beliau meletakkan tangan kanannya di atas lutut kanannya dan (meletakkan) tangan kirinya diatas lutut kirinya dan beliau berisyarat dengan jarinya dan tidak menggerakkannya dan beliau berkata : “Sesungguhnya itu adalah penjaga dari Syaitan”. Dan beliau berkata : “adalah Rasulullah mengerjakannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Ats-Tsiqot 7/448 dari jalan Katsir bin Zaid dari Muslim bin Abi Maryam dari Nafi’ dari Ibnu Hibban.

2. Jari digerakkan
“Kemudian beliau menggenggam dua jari dari jari-jari beliau dan membuat lingkaran, kemudian beliau mengangkat jarinya (telunjuk-pent), maka saya melihat beliau mengerak-gerakkannya berdoa dengannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad 4/318, Ad-Darimy 1/362 no.1357, An-Nasai 2/126 no.889 dan 3/37 no.1268 dan dalam Al-Kubro 1/310 no.963 dan 1/376 no.1191, Ibnul Jarud dalam Al-Muntaqa’ no.208, Ibnu Hibban sebagaimana dalam Al-Ihsan 5/170 no.1860 dan Al-Mawarid no.485, Ibnu Khuzaimah 1/354 no.714, Ath-Thobarany 22/35 no.82, Al-Baihaqy 2/131 dan Al-Khatib Al-Baghdady dalam Al-Fashl Li Washil Mudraj 1/425-427. Semuanya meriwayatkan dari jalan Zaidah bin Qudamah dari ‘Ashim bin Kulaib bin Syihab dari ayahnya dari Wail bin Hujur.

kalau ane melihat hadits di atas tidak ada pertentangan yang terlalu penting untuk diributkan. selama ini kerap masalah ikhtilaf dijadikan alasan permusuhan di kalangan ummat islam. saya menilai hal ini adalah termasuk sunnah yang artinya boleh dikerjakan (dan akan mendapatkan pahala) namun jika tidak dikerjakan tidak apa-apa (tidak dosa).

Ulama dari empat mazhab menganggap ini sunnah dan mereka berpandangan kapan jari digerakkan sebagai berikut:
  1. Para ulama madzhab Hanafi berpendapat mengangkat jari telunjuk pada kata nafï (peniadaan) saat dua kalimat syahadat, yaitu saat mengucapkan “Laa” dan meletakkannya (jari telunjuk) itu kembali ke semula pada kata itsbat (peneguhan), yaitu pada kata “Illa
  2. Para ulama Syafi’i berpendapat mengangkat jari telunjuk saat mengucapkan “Illallah
  3. Para ulama Maliki berpendapat menggerakkan jari telunjuk ke kanan dan kiri hingga selesai shalat.
  4. Para ulama Hambali berpendapat memberikan isyarat dengan telunjuknya setiap kali menyebutkan nama Allah dan tidak menggerakkannya.

Semuanya dikembalikan kepada komandan

Wallahu a'lam
*dari berbagai sumber nih ndan

3 komentar:

  1. Saya Suka pada Blogger yang bijak / ambil jalan tengah - tapi hati-hati jalan ditengah jalan TOL bisa Wassalam.

    BalasHapus
  2. lumayan lah nambah pengetahuan

    aq jg lg nyari2 hadist tentang permasalahan ini

    BalasHapus
  3. Ya nambah ilmu wat yang belum ngerti & belum paham seperti saya ini

    BalasHapus

Ayo ungkapkan pendapat kamu...