Pages

Mudik Lebaran


Oleh wongbanyumas

Hari raya iedul fitri atau lebaran identik dengan kegiatan pulang kampung alias mudik. Bagi sebagian besar orang mudik adalah kegiatan utama dalam menyambut hari besar ummat islam ini. Kembali ke kampung halaman menjadi impian sebagian besar masyarakat kita yang merayakan lebaran. Terutama bagi warga dari kota-kota besar di Indonesia. Pulang ke tanah kelahiran seolah menjadi keharusan ketika akan merayakan lebaran. Tak peduli dengan apapun kemungkinan yang akan terjadi di jalan mereka berusaha untuk mencapai kampungnya demi melepas rindu dan silaturahim dengan sanak saudara.

Mudik sebagai sebuah fenomena sosial memang patut dicermati. Berdasarkan penelusuran sejarah mudik merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu kala (prasejarah). Menelusuri sejarah manusia Indonesia yang merupakan keturunan Melanesia yang berasal dari yunnan, China. Nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala dikenal sebagai bangsa pengembara. Mereka mengembara ke seluruh daerah untuk mencari sumber penghidupan. Setelah menemukan tempat yang cocok untuk mengembangkan pertanian maupun peternakan maka mereka akan menetap di daerah tersebut.

Seperti layaknya manusia yang memiliki kerinduan terhadap sanak saudara. Manusia pra sejarah juga memiliki momentum tertentu untuk kembali ke daerah asalnya. Kegiatan seperti ritual penyembahan terhadap arwah nenek moyang menjadi alasan mereka kembali ke tanah leluhur mereka. Pada bulan-bulan tertentu yang dianggap baik, mereka berbondong-bondong meninggalkan rumah untuk kembali ke tanah asalnya. Karena saat itu agama belum berkembang, animisme dan dinamisme menjadi latar belakang kegiatan mudik.

Perlahan budaya mudik pun mulai berubah motifnya. Pada era kerajaan majapahit kegiatan mudik menjadi tradisi besar yang dilakukan oleh warga kerajaan. Setiap tahun masyarakat beramai-ramai dari seluruh negeri (Filipina, Malaysia, Thailand, Brunei, dll) yang pada saat itu berada dalam wilayah kerajaan majapahit menuju ke pulau Jawa. Pulau Jawa sebagai pusat pemerintahan saat itu menjadi tujuan utama pemudik.

Semenjak masuknya islam ke Indonesia mudik juga mengalami perubahan. Mudik yang berasal dari kata udik yang artinya kampung dan beralih bahasa dengan penambahan “m” berarti kembali ke kampung. Perubahan yang ada yaitu perubahan motif, momentum hari raya iedul fitri menjadi alasan mudik. Mudik adalah sarana untuk berkumpul bersama keluarga serta silaturahmi dengan kawan serta kerabat. Karena orang yang rajin bersilaturahmi akan dimudahkan rizkinya oleh Allah SWT serta dimudahkan urusannya. Sudahkah anda mudik dan bertemu sanak famili serta handai tolan anda??

1 komentar:

  1. Tulisannya menarik, izin dishare ke teman-teman aku yah.....Nanti akan dicantumkan sumbernya kok.

    Salam.

    BalasHapus

Ayo ungkapkan pendapat kamu...