Pages

Memahami Sistem Politik Serta Infrastruktur dan Suprastruktur Politik di Indonesia (Bagian 1)

Oleh Wongbanyumas
Politik, kata yang tidak asing bagi kita. Setiap hari kita bisa menyaksikan dinamika dan konstelasi politik di Indonesia bahkan Mancanegara melalui layar kaca. Setiap negara berjalan berdasarkan sebuah mekanisme dan sistem yang berlaku. Salah satu sistem yang mempengaruhi denyut aktivitas bernegara adalah yakni sistem politik. Apakah sistem politik itu?
Dalam pandangan Sri Soemantri dikatakan bahwa sistem adalah :
“Sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud. Apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat melaksanakan tugasnya maka maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak-tidaknyanya sistem yang sudah terwujud akan mengalami gangguan”
Melihat definisi sistem di atas kita dapat melihat bahwa sistem adalah sebuah alat, mekanisme, dan proses. Dimana di dalam sistem tersebut terdapat beberapa subsistem yang saling terkait satu sama lain. Setiap subsistem tersebut memiliki tugas, fungsi, dan peranan masing-masing yang berbeda. Meskipun memiliki perbedaan, setiap subsistem memiliki tujuan yang sama. Tujuan bersama tersebut merupakan alasan mengapa terbentuknya sebuah sistem.
Kita dapat mengambil contoh kecil, pasar misalnya. Di dalam pasar terdapat sebuah sistem pasar (perdagangan) yang di dalamnya terdapat susbsistem berupa pedagang, suplier, distributor, petugas keamanan, dan tentunya pembeli. Mereka memiliki tujuan yang sama yakni sama-sama mengejar keuntungan, pemasukan, dan profit. Karena tujuan itulah maka terbentuklah sebuah arena transaksi perdagangan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
Apa yang terjadi jika salah satu subsistem tidak bekerja? Sistem sangat dipengaruhi oleh kinerja subsistemnya. Ketika subsistemnya mengalami disfungsi maka dapat dipastikan akan terjadi guncangan atau minimal terjadi hambatan tercapainya tujuan bersama sistem tersebut. Oleh karena itu sistem harus bisa bergerak bersamaan.
Lalu apakah politik itu? Politik berasal dari kata Polis yang berarti negara kota. Polis berasal dari negara Yunani yakni polis athena. Polis athena merupakan sebuah negara micro berupa sebuah kota yang memiliki tujuan bersama yakni welfare (kesejahteraan). Di dalamnya terdapat berbagai ragam manusia yang hidup bersama dan membangun hubungan. Akibat adanya hubungan tersebut maka muncul aturan, kewenangan, jabatan, dan akhirnya muncul lah kekuasaan.
Dalam bahasa arab politik berasal dari kata Siyasah yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah Siasat. Politik dapat didefinisikan sebagai sebuah cara untuk mencapai tujuan tertentu. Membicarakan politik tentunya akan membicarakan negara. Negara merupakan sebuah lembaga politik yang memiliki tujuan sebagaimana yang telah digariskan dalam konstitusinya.
Roger Soltau menyatakan bahwa ilmu politik adalah pelajaran tentang negara; maksud dan tujuan negara; lembaga yang melaksanakan tujuan tersebut; hubungan antara negara dengan warga negara; serta hubungan antar negara, dan juga apa yang dipikirkan warga negaranya.
Pada hakikatnya politik itu sendiri adalah sebuah sistem. Mengapa dikatakan sebagai sebuah sistem? Tidak lain karena di dalam politik itu sendiri terdapat unsur-unsur sistem yakni adanya subsistem, tujuan bersama, cara atau mekanisme mencapai tujuan, dan adanya akibat apabila subsitem tidak mampu berjalan sesuai rencana. Sebagai sebuah sistem utama, politik memiliki beberapa subsistem. Subsistem tersebut meliputi sistem kepartaian dan pemilu, sistem budaya politik, dan sistem praktek politik lainnya.
Di dalam sebuah sistem politik terdapat unsur yang berperan dalam mencapai tujuan dari sistem itu sendiri. Sebagai sebuah struktur, politik memiliki pelaku yang berperan mewujudkan tujuan bersama yakni kesejahteraan umum. Pelaku dalam kehidupan politik tersebut menjadi dua bagian yakni infrastruktur politik dan suprastruktur politik. Infrastruktur politik dan suprastruktur politik memiliki hubungan yang bertautan. Unsur infrastruktur politik berfungsi memeberikan masukkan kepada suprastruktur politik. Dengan memerhatikan masukkan-masukkan tersebut, suprastruktur politik dapat menentukan kebijakan umum atau keputusan politik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo ungkapkan pendapat kamu...